Hubungan Antara Kompetensi dengan Kinerja Berdasarkan Persepsi Pejabat Struktural Lingkup Pemerintah Kabupaten Wakatobi

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: (1) untuk mengetahui korelasi antara kompetensi dengan kinerja, (2) untuk mengetahui korelasi antara dimensi kompetensi yang meliputi kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial dengan kinerja, dan (3) untuk mengetahui kontribusi kompetensi terhadap kinerja. Permasalahan utama yang melatarbelakangi penelitian ini adalah adanya suatu fenomena rekruitmen pejabat struktural yang kurang mempertimbangkan faktor kompetensi sehingga diduga berdampak pada tidak optimalnya kinerja pejabat struktural yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pejabat pembina kepegawaian di daerah dalam mengambil kebijakan agar menyadari betapa pentingnya aspek kompetensi untuk diperhatikan sebagai suatu persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengangkatan dan pengembangan pejabat struktural. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan analisis korelasi untuk menjawab tiga hipotesis utama, yaitu: (1) terdapat korelasi positif dan signifikan antara kompetensi terhadap kinerja, (2) terdapat korelasi positif dan signifikan antara dimensi kompetensi dengan kinerja, dan (3) terdapat kontribusi kompetensi terhadap kinerja. Subyek penelitian adalah pejabat struktural lingkup Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang terdiri dari Eselon II, Eselon III, dan Eselon IV. Sampel penelitian ditentukan secara proportionate stratified random sampling. Analisis hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi antar variabel (intercorrelation) dan teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi Pearson dengan menggunakan rumus product moment correlation yang dikerjakan dengan program SPSS 13.0. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) terdapat korelasi positif dan signifikan antara kompetensi dengan kinerja yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi sebesar (r = 0.793) dan signifikan pada level 0,01 (1 %), (2) terdapat korelasi positif dan signifikan antara masing-masing dimensi kompetensi yaitu kompetensi teknis dengan kinerja yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r = 0,331) dan signifikan pada level 0,01 (1 %), antara kompetensi manajerial dengan kinerja yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r = 0,695) dan signifikan pada level 0,01 (1 %), antara kompetensi sosial dengan kinerja yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r = 0,679) dan signifikan pada level 0, 01 (1% ), serta (3) terdapat kontribusi kompetensi terhadap kinerja sebesar 63% dan sisanya 37% ditentukan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kompetensi dengan kinerja dan nilai kontribusi pengaruh kompetensi terhadap kinerja cukup besar sehingga sudah seyogyanya para pejabat pembina kepegawaian di daerah dalam proses rekrutment pejabat struktural harus memperhatikan sungguh-sungguh aspek kesesuaian kompetensi yang dimiliki oleh seseorang pegawai negeri sipil dengan jabatan yang akan dipangkunya. Demikian pula bagi pejabat struktural yang telah menduduki jabatan dituntut untuk terus dikembangkan kompetensinya guna mencapai tingkat kinerja yang diharapkan