Analisis Strategi Pengembangan Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) Pemerintah Kota Tanjunngpinang

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui·bagaimana strategi yang optimal dalam pengembangan sektor Usaha Milcro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Tanjungpinang. Pennasalahan finansial, non fmansial dan pennasalahan lainnya yang dihadapi oleh pelaku UMKM secara kualitatif abo didata dari hasil survey dan wawancara, yang kemudian datanya akan dianalisis dan hasilnya OOropa strategi pengembangan UMKM di Kota Tanjungpinang. Strategi yang optimal hasil anaIisis tersebut dapaf menjadi acuan akademis bagi kebijakan pengembangan UMKM Pemerintah Kota Tanjungpinang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dilakukan dengan tujuan penelitian, yaitu; (1) identifikasi pennasalahan/ hambatan yang dihadapi oleb pelaku UMKM Kota Tanjungpinang, (2) menganalisis kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (oppurtinity) dan tantangan (threath) bagi UMKM Kota Tanjungpinang, dan (3) Menentukan strategi yang optimal dalam pengembangan sektor UMKM di Kota Tanjungpinang. Metode anaIisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan anaIisis SWOT. Subyek penelitian yang menjadi target ,wawancarafmforman kunci (key in/orman) adalah; (1) 4 pejabat Pemerintah Kota Tanjungpinang yang dipilih berdasarkan preferensi peneliti, dan (2) 65 pelaku UMKM dengan ukuran (n) sebesar 300.4 dari 215 pelaku UMKM yang dibina Pemerintah Kota Tanjunggpinang. Data primer didapat dari wawancara (indepth interview) kepada informan kunci dan untuk. menghemat waktu khusus kepada pelaku UMKM menggunakan alat bantu kuesioner. Data sekunder didapat dari SKPD telbit, dilingkungan Pemerintah Kota Tanjungpinang. Hasil analisis SWOT bagi pelaku UMKM Kota Tanjun~inang didapatkan hasil matriks Internal Factors FvaJuation (IFE) menunjukkan total skor rata-rata dibawah 2,5 yang mengindikasikan bahwa pelaku UMKM di Kota Tanjungpinang belum mampu mengembangkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan yang ada. Matriks External Factors Evaluation (EFE) menunjukkan bahwa total skor rata-rata dibawah 2,5. Hal ini mengindibsikan bahwa pelaku UMKM di Kota Tanjungpinang OOlum mampu memanfaatkan peluang dan meminimalkan ancaman yang ada. Berdasarkan matriks Quantitative Strategis Planning (QSP), nilai Total Attractiveness Score (TAS) tertinggi berada pada strategi pertwnbuhan integratif yaitu sebesar 4,4692 dibandingkan dengan strategi pertumbuhan intensif yaitu sebesar 4,4400 dan strategi pertumbuhan diversifikasi yaitu sebesar 4,4385. Strategi pertwnbuhan yang dapat diterapkan dengan berdasarkan matriks QSP di Kota Tanjungpinang adalah srategi pertumbuhan integratif. Sebagai kesimpulan, penelitian ini mcnemukan strategi yang paling optimal dalam pengembangan UMKM di Kota Tanjungpinang adalah strategi pertumbuhan integratif. Temuan penelitian ini dapat disarankan untuk menjadi acuan akademis bagi Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam membuat kebijakan dalam pengembangan sektor UMKM