Pemanfaatan Limbah Lumpur (Sludge) Kelapa Sawit Dan Limbah Kotoran Sapi Untuk Budidaya Cacing Sutra (Tubifex Sp) Dalam Pengembangan Pakan Alami Ikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prospek pengembangan produksi pakan alami melalui budidaya cacing sutra di Kota Pontianak Kalimantan Barat ditinjau dari sisi tingkat produksi pakan alami (jenis cacing tubifex). Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu metode survei dan eksperimen desain. Penelitian dilakukan menggunakan bahan pupuk yang difermentasi selama 10 hari. Hasil uji fermentasi menunjukkan ratio e/N sebesar 14,42 untuk kotoran sapi dan 12,81 untuk limbah lumpur kelapa sawit. Selanjutnya dilakukan penelitian kombinasi bahan media yang optimal untuk budidaya cacing sutra (Tubi/ex sp). Hasil penelitian menunjukkan populasi terbaik terdapat pada perlakuan kombinasi 40% limbah kotoran sapi dan 40% limbah lumpur kelapa sawit (A4B4). Hasil pengujian proximat cacing tubifex memiliki kandungan protein sebesar 17-24%, kadar air 70-82%, kadar abu 0,2-1,3%, kadar lemak 4,5-4,7% dan kadar kabohidrat sebesar 2,6-3,4%, Sedangkan parameter media tumbuh di titik tekan pada pengukuran parameter kualitas air, pengamatan dilakukan dari hari ke-O, hari ke-30, dan hari ke-60, hasil dari pengamatan menunjukkan data kadar amoniak (NH3) berkisar 0,02-0,06 ppm oksigen terlarut kisaran konsentrasi 2,87 -4,4 ppm, pH berkisar 6,07-7,43, nilai tersebut masih dalam batas toleransi perkembangbiakan cacing sutra. Pola pengembangan yang dapat dilakukan di Kota Pontianak dibagi menjadi dua pola usaha yaitu pola usaha skala rumah tangga dengan luas lahan 100 m2 hasil produski sebesar 55.900 gram dan skala usaha industri 527.975,5 gram