Hubungan Antara Faktor Produksi dan Keragaan Produksi Sebagai Kunci Manajemen Budidaya di Tambak Udang

Dalam pengembangan budi daya udang yang mendukung sasaran produksi, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah input produksi (benih, pakan, kabur, pupuk) yang tepat dan penerapan kaidahakuakultur di tambah (luas, tinggi air, rasio penggantian air) yang berkolerasi dengan hasil produksi undang di tambak kabupaten brebes. Sehingga tentunya sasaran peningkatan peoduksi dapat dicapai melalui dukungan input produksi yang efisien dan dukungan untuk pencapaian penerapan teknologi akuakultur yang optimal. Penelitian ini adalah penelitian survey lapangan dan dilakukan untuk menjawab hipotesis, yaitu: jika factor produksi (luas, air, benih, pupuk, pakan dan kapur) dapat tersedia dengan baik, maka pertumbuhanperikanan dalam tambak akan berlangsung cepat, sehingga produksi perikanan budi daya di tambak dapat meningkatkan. Obyek penelitian adalah tambak di kecamatan Brebes dan kecamatan Wanasari yang tambaknya operasional. Sampel penelitian ditentukan sebanyak 20 unit dimana tambak tersebut harus bervariasi sesuai dengan kinerja yang dapat mewakili perlakuan jenis tambak untuk budi daya udang secara umum. Analisis hipotesis dilakukan dengan analysis of varianees (ANOVA), dan persamaan multilinier diuji regresi, autocorrelation dan multicolinearity. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketujuh variabel factor produksi Xi berpengaruh signifikan terhadap hasil produksi Y dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0.997 dengan p < 0,01. Dengan kata lain dari penelitian ini 99,7% hasil produksi dipengaruhi oleh ketujuh factor produksi tersebut. Dari nilai uji Durbin Watson = 1,874 nilai VIF masih dalam kategori low collinearuty, sehingga dapat diasumsikan bahwa model regresi tidak terjadi autcorrelation dan mmulticorelation. Berdasarkan hasil analisis terhadap factor-faktor produksi X1 s/d X7 dan kolerasinya dengan hasil produksi optimal, sebagai kesimpulan penelitian ini membuktikan bahwa factor produksi tersebut berpengaruh terhadap hasil produksi udang di tambak. Namun kesimpulan ini perlu didukung melalui pengendalian pola penerapan teknologi di suatu harapan melalui pengawasan pihak pemerintah. Pengawasan terhadap lingkungan budi daya itu juga terkait dengan daya dukung lingkungan usaha budi daya udang di tambak