Prosedur Pemberian Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Hubungannya dengan Kepuasan Masyarakat dalam Mengelola Usaha di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) Kabupaten Aceh Tengah

Pelayanan pemerintah di era otonomi ini diharapkan akan lebih baik dan aspiratif sehingga dapat menghasilkan kesejahteraan masyarakat. Sasaran dari kemandirian daerah adalah agar daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tanggganya sendiri. Ketergantungan daerah terhadap pusat dalam pengambilan berbagai keputusan publik diminimalkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pelaksanaan pemberian SIUP di Kantor pelayanan perizinan terpadu satu Pintu (KP2TSP) di Kabupaten Aceh Tengah, menganalisis hubungan prosedur pemberian SIUP dengan kepuasan masyarakat, merekomendasikan model ideal prosedur pemberian SIUP kepada masyarakat yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah. Populasi dalam penelitian sebanyak 543 orang. Sedangkan penentuan sampel dalam penelitian ini berdasarkan objek yang diteliti dan berdasarkan keterkaitan sam pel tersebut dengan penelitian sebanyak 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Aceh Tengah mempunyai persepsi yang positif terhadap variabel kehandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan keterwujudan yang diberikan o1eh pegawai dalam memberikan pelayanan pengurusan surat izin usaha perdagangan pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) Kabupaten Aceh Tengah, kemudian hasi1 penelitian secara simultan menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tentang kualitas pelayanan yang terdiri atas variabel kehandalan, ketanggapan, keyakinan, empati dan keterwujudan mempunyai pengaruh terhadap kepuasan masyarakat dalam pengurusan surat izin usaha perdagangan pada Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (KP2TSP) Kabupaten Aceh Tengah. Sedangkan hasil penelitian secara parsial variabel yang mempunyai pengaruh dominan adalah variabel variabel keterwujudan dan keyakinan yang diberikan oleh pihak kepolisian mempunyai pengaruh paling dominan dalam meningkatkan kepuasan masyarakat karena diperoleh koefisien regresi masing-masing sebesar 12, I persen dan 11,4 persen