Analisis Kinerja Keuangan pada Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Lembata

PDAM Kbupaten Lembata merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang menjalankan dua fungsi yaitu sebagai "Social Oriented" (Pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam menyediakan air bersih dan "profit Oriented" )bertujuan untuk menghasilkan laba sebagai dana untuk beroprasi dan sumber penerimaan daerah). Dari kedua fungsi tersebut perusahaan perlu memantau tingkat kesehatan dengan mengadakan analisis terhadap data keuangan dalam laporan keuangan tiap tahunnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan jinerja PDAM Kabupaten Lembata dari aspek keuangan dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999 yang menunjukan tingkat kesehatan keuangan perusahaan. Data diambil dari neraca dab laporan laba rugi selama 5 tahun yaitu tahun 2005-2009. manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran dalam menebtukan kebijaksanaan yang ditetapkan perusahaan. Nilai dari hasil penelitian kesepuluh indikator menunjukan bahwa kinerja keuangan perusahaan tersebut kurang baik. Hal ini dapat dilihat dari nilai kinerja setiap tahunnya 2005-2009, yaitu 18, 18, 16, 50, 16, 50 dan 17, 25 dimana nilai maksimalnya adalah 75. Kinerja yang telah dicapai belum maksimal. Ada 6 indikator yang masih kurang dan perlu mendapatkan perhatian karena berada dibawah batas mininum yaitu 45. Hal ini disebabkan oleh karena rendahnya rasio aktiva lancar terhadap utang lancar, rasio, aktiva produktif terhadap penjualan air, rasio biaya opersi terhadap pendapatan operasi, rasio laba terhadap aktiva produktif, rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo, rasio laba terhadap penjualan masing-masing dengan satu bobot 1, yang mengakibatkan terjadinya kerugian sebesar Rp. 185.778.750,00, pada tahun 2005 dan terus meningkat sampai dengan tahun 2009 terbesar 838,415,966.00. Walupun pada rasio total aktiva terhadap total utang dalam efektivitas penagihan serta jangka waktu penagihan piutang memiliki nilai baik dan sangat baik. Disarankan kepada PDAM Kabupaten Lembata untuk melakukan penekanan biaya operasi seminimal mungkin serta menambah unit usaha pelayanan dan peningkatan kapasitas produksi air minum, melakukan pendekatan kepada pemerintah kabupaten lembata untuk secara rutin membantu dana perbaikan jaringan distribusi dan penutupan kerugian perusahaan dengan menganggarkan dalam APBD serta program penyehatan PDAM kepada Departemen Keuangan Republik Indonesia