Pengaruh Kepemimpinan dan Kedisiplinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai SMP Negeri 1 Patani Kabupaten Halmahera Tengah

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menelaah pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai SMP Negeri 1 Patani Kabupaten Halmahera Tengah dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya serta menganalisis dan menelah pengaruh kedisiplinan terhadap motivasi kerja dengan variabel kerja pegawai SMP Negeri 1 Patani dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Populasi penelitian ini yaitu pegawai dan guru SMP Negeri 1 Patani Kabupaten Halmahera Tengah sebanyak 25 orang. Metode yang digunakan dalam menguji data yaitu menganalisa tentang hubungan antara variabel kepemimpinan dan kedisiplinan sebagai variabel bebas serta variabel motivasi kerja sebagai varibel terikat dengan menggunakan regresi liner berganda . Penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kedisiplinan sangat berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja pegawai SMP Negeri 1 Patani Kabupaten Halmahera Tengah. Karena dibuktikan dengan naik turunnya variabel kepemimpinan dan kedisiplinan terhadap motivasi kerja sebesar 0,975 % atau 97,50 % sedangkan sisanya 2,50 % dipengaruhi oleh faktor lain dan untuk koefisien regresi variabel kepemimpinan adalah 1,086 % sedangkan untuk koefisien regresi variabel kedisiplinan adalah 0.198 %. Dengan demikian, faktor Kepemimpinan mempunyai pengaruh sangat signifikan dibandingkan dengan faktor kedisiplinan terhadap motivasi kerja pegawai SMP Negeri 1 Patani Kabupaten Halmahera Tengah. Karena dibuktikan dengan analisis koefisien regresi variabel kepemipinan adalah 1,086 %, sedangkan koefisien regresi variabel kedisiplinan hanya 0,198 %. Oleh sebab itu, situasi di SMP Negeri 1 Patani Kabuapaten Halmahera Tengah perlu dipelihara dan dikembangkan agar motivasi kerja dan kedisiplinan di budayakan dengan baik. Situasi yang kondusif perlu dijaga antara pimpinan dan pegawai maupun antara sesama pegawai. Komunikasi semacam ini pengaruhnya sangat signifikan terhadap pegawai, karena pegawai tidak merasa takut meminta pendapat, masukan maupun saran yang dapat menunjang keberhasilan pekerjaan sehingga terciptanya suasana yang harmonis, efektif dan efisen