Analisis Kinerja Keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Guru-guru Lembata (KPRI GURITA)

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah seberapa besar Rasio Likuiditas, Solvabilitas,Akivitas dan Profitabilitas pada Koperasi Pegawai Repulik Indonesia Guru-Guru Lembata(KPRI Gurita) Tahun 2007-2009. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Kinerja Keuangan KPRI Gurita Tahun 2007-2009 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil/Menengah Nomor 22 Tahun 2006 tentang pedoman penilaian Kinerja Koperasi. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi yang berhubungan langsung dangan masalah yang diteliti berupa laporan keuangan KPRI Gurita Tahun 2007, Tahun 2008 dan Tahun 2009. Untuk menilai kinerja keuangan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas atau rasio profitabilitas. Berdasarkan data hasil penelitian maka diketahui bahwa pada tahun 2007-2009 rasio likuiditas, yaitu rasio lancar tidak efisien dan rasio cepat kurang efisien. Rasio aktivitas yaitu rasio perputaran piutang tidak efieien, dan rasio perputaran dan periode rata-rata persediaan tersimpan digudang tidak efisien. Rasio Rentabilitas/profitabilitas yaitu rasio laba bersih sebelum pajak dangan total aktiva cukup efisien,rasio perputaran modal kerja cukup efisien. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa selama tiga tahun terakhir yaitu tahun 2007-2009 Kinerja Keuangan KPRI Gurita berada pada kondisi kurang baik karena ada rasio yang sangat tinggi, sementara rasio lainnya sangat rendah yang secara keseluruhannya diakibatkan karena lambanya periode perputaran piutang usaha yang mengakibatkan rendahnya volume perputaran penjualan. Penjualan barang yang dengan volume perputaran yang rendah juga dilakukan dengan cara kredit dimana cara pembayarannya dilakukan dengan cara angsuran. Cara pembayaran angsuran tidak diatur dengan mekanisme yang baik. Berpijak pada hasil analisis diatas maka disarankan agar KPRI Gurita meningkatkan kinerja keuangan dengan cara : 1.Perputaran piutang barang yang rendah dapat diantisipasi dengan cara pembatasan maksimal piuatang barang yang diberikan kepada anggota dan meningkatkan efektivitas dalam penagihan piutang. 2.Perputaran persediaan yang rendah dapat diantisipasi dengan menetapkan penjualan barang dengan cara memberikan cash discount (potongan tunai) 3.Rasio rentabilitas yang rendah dapat diantisipasi dengan cara mengurangi biaya operasional yang kurang perlu dan koperasi perlu memperhatikan kebijaksanaan dalam manajemen modal kerja yaitu dalam penentuan besarnya dana yang diinvestasikan dalam unsur modal kerja sesuai dengan kebutuhan usaha