Evaluasi Program Pendidikan Dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Aparatur Di Kabupaten Berau

Untuk dapat meningkatkan kompetensi pegawai Negeri Sipil maka sangat diperlukan suatu Pendidikan dan Pelatihan. Khusus bagi pejabat struktural eselon IV merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti diklat kepemimpinan Tk. IV. Tantangan bagi pengelola/penyelenggara diklat adalah bagaimana meningkatkan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap, baik kompetensi dasar maupun kompetensi kepemimpinan. Dengan menyiapkan anggaran serta fasilitas sarana dan prasarana pendukung diklat yang memadai. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menjelaskan perlunya Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan Tk. IV di Kabupaten Berau, agar dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan diklat tersebut. Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan program diklat di Kabupaten Berau. Penelitian ini menggunakan konsep Kirkpatrick tentang Evaluation Training Model 4 Level yang mencakup aspek 1). Reaction/reaksi, 2). Learning/pembelajaran, 3). Behavior/prilaku, 4). Results/hasil. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Responden penelitian ini adalah peserta Diklat Kepemimpinan Tk. IV Angkatan I Tahun 2012 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Berau dengan jumlah peserta 40 orang Pegawai. Selanjutnya ditambahkan dengan key informan terdiri dari Penyelenggara/panitia Diklat, Widyaiswara dan Atasan Langsung peserta diklat. Pengumpulan data dilakukan peneliti melalui wawancara, kuesioner, observasi dan studi pustaka. Untuk pengolahan data menggunakan pendekatan triangulasi. Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan menunjukan bahwa ada beberapa permasalahan yang ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1. Reaksi/tanggapan peserta diklat terhadap tingkat kepuasan peserta terkait penyelenggaraan pelatihan dapat disimpulkan bahwa kepuasan peserta terhadap aspek sarana dan prasarana secara keseluruhan sudah cukup baik, namun belum optimal dan belum lengkap. Terkait layanan sekretariat secara keseluruhan dianggap baik namun dari segi jumlah petugas khususnya directing class masih kurang sehingga perlu penambahan pegawai. Penyelenggara diklat perlu mengikuti Diklat teknis seperti TOC dan MOT agar pengelolaan diklat lebih optimal dan dikelola secara profesional. Tanggapan tentang Widyaiswara menunjukkan respon yang cukup baik namun masih perIu peningkatan kualitas terutama lebih berinovasi dan kreatif dalam memberikan materi serta tidak monoton. 2. Keberhasilan pembelajaran peserta dinilai baik, dari segi penambahan ilmu pengetahuan dan wawasan baru yang didapatkan peserta dianggap bermanfaat bagi mereka dan sebagaian dapat diaplikasikan ditempat kerja. 3. Gambaran secara umum tentang perubaban perilaku peserta diklat yang diukur berdasarkan rencana tindak atau action plan yang dapat diimplementasikan diinstansinya. Seperti adanya perubahan dalam hal disiplin kerja meningkat, pola kerja tersruktur, penyelesaian pekerjaan lebih cepat, sistematis dan lebih bertangung jawab dalam melaksanakan tupoksinya. 4. Dampak hasil kerja peserta diklat berdasarkan hasiI wawancara dengan atasan langsung peserta secara keseluruhan menyatakan bahwa ada peningkatan kinerja. Saran: Dari hasiI peneltian ini disarankan agar pelaksanaan Diklat Kepemimpinan terus lakukan atau diprogramkan setiap tahunnya agar peningkatan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap aparatur Kabupaten Berau terus meningkat. Begitu pula dengan peningkatan kinerja. Terhadap penyelenggara diklat agar lebih professional dalam mengelola diklat, setidaknya semua pengelola mengikuti diklat teknis terutama diklat TOC dan MOT. sedangkan untuk Widyaiswara agar lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan materi. Sarana dan prasarana penunjang kediklatan lebih dilengkapi dan ditingkatkan