Efektivitas Implementasi Kebijakan Distribusi Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Nunukan

Penelitian ini dilakukan untuk menggambaran dan mengetahui sejauh mana efektivitas implementasi kebijakan distribusi pupuk bersubsidi serta untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendt•kung atau menghambat keberhasilan implementasi kebijakan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Nunukan. Adapun sasaran kebijakan tersebut adalah untuk menjamin ketersediaan pupuk ditingkat petani dalam rangka peningkatan produktivitas dan produksi pertanian agar memenuhi kriteria 6 (enam) tepat, yakni : tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu. Penelitian ini adalab penelitian eksploratif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan l,;uantitatif. Penelitian yang berlokasi di Kabupaten Nunukan dilakukan melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan informan yang terdiri dari implementor dan petani, observasi dan dokumentasi lapangan, sementara data sekunder diperoleh dari studi pustaka. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive, sedang pemilihan 30 responden dilakukan secara acak yang di 3 wilayah sentra produksi padi sawah. Hasil penelitian menunjukkan babwa proses implementasi kebijakan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Nunukan yang terdiri dari variabel komunikasi, sumberdaya, disposisi dan sttuktur birokrasi penerapannya pada tingkat implementor masih rendab. Sedangkan melalui pendekatan hasil implementasi atau sasaran yang terdiri dari ketepatan jenis, jumlah, harga waktu, tempat dan mutu didapatkan babwa implementasi kebijakan tersebut belum tepat sasaran. Sebagai kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Nunukan yang diukur berdasarkan 6 indikator (Tepat jenis, tepat jumlab, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu) derajat efektivitasnya 53,33 %, dengan demikian dapat dinyatakan .implementasi kebijakan tidak efektif. Ada beberapa faktor yang turut mempengaruhi tingkat efektifitas implementasi tersebut, yaitu : komunikasi, seumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi