Paradigma Pendidikan Islam Berbasis Multikultural dan Penerapannya pada Madrasah Tsanawiyah Jangkali Kabupaten Bone

Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksistensi konsep pendidikanIslam yang berbasis multikultural menunjukkan sikap serta memberikan pengakuan yang jelas akan perbedaan keyakinan, suku, ras dan etnis di tengah-tengah masyarakat, sehingga tertanam sikap saling menghargai dan toleransiantar sesama peserta didik. Penerapan pradigma pendidikan Islam berbasis multikultural di MTs Jangkali dapat dilihat dari beberapa instrumen yaitu: silabus, bahan ajar yang digunakan, kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik,dan metode yang digunakan oleh pendidik dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam penerapan paradigma tersebut, terdapat faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukungnya yaitu: 1) adanya upaya pemerintah meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan dengan pengadaan fasilitas yang memadai, 2) adanya kerja samayang baik antara pendidik, kepala sekolah,dan pemerintah dalam menemukan ide dan gagasan terhadap usaha trasnformasi paradigma pendidikan berbasis multikultural, 3) adanya lingkungan yang aman dan, 4) adanya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu: 1) adanya sifat ekslusivitas yang telah mendarah daging pada masyarakat khususnya para peserta didik, 2) kesibukan orang tua dalam mencari nafkah yang melibatkan anaknya sebagai peserta didik, 3) lemahnya kualitas Sumber Daya Manusia tenaga pendidik, 4)adanya kebiasaan peserta didik yang saling berselisih paham dan, 5) tidak adanya sosialisasi yang memadai dari pihak madrasah akan pentingnya paradigma pendidikan yang berbasis multikultural bagi masyarakat. Implikasi penelitian ini adalah, 1) kepada para praktisi pendidikan khususnya pendidikan Islam untuk merumuskan sebuah formulasi baku lewat kurikulum dengan memasukkan nilai-nilai multikultural di dalamnya. 2) kepada pendidik MTs Jangkali untuk terus meningkatkan kapasitas diri di dalam memahami nilai-nilai multikultural yang akan ditanamkan kepada para pesertadidik. Demikian pula pengelolaan pembelajaran agar terus menciptakan desain pembelajaran yang berbasis multikultural