Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Pencapaian Prestasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran PAI di SMP IMMIM Putra Makassar

Penelitian ini membahas dampak perceraian orang tua peserta didik terhadap pencapaian prestari belajar peserta didik pada mata pelejaran PAI di SMP IMMIM Putra Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Mengetahui realitas perceraian orang tua peserta didik di SMP IMMIM Putra Makassar 2) Mengetahui gambaran hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI di SMP IMMIM Putra Makassar 3) Memetakan ragam dampak perceraian orang tua terhadap pencapaian hasil belajar peserta didik pada Mata Pelajaran PAI di SMP IMMIM Putra Makassar Jenis penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan teologis normatif, psikologis, pedagogis, dan sosiologis. Adapun sumber data penelitian ini adalah guru Pendidikan Agama Islam, guru BK, dan Pimpinan Kekampusan. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dengan menggunakan metode pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lalu teknik pengolahan dan analisis data dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceraian orang tua sangat berdampak pada tingkat pencapaian prestasi belajar peserta didik pada SMP IMMIM Putra Makassar. Sedangkan realitas perceraian orang tua peserta didik di SMP IMMIM Putra Makassar dapat dibagi menjadi tiga pokok permasalahan yaitu perbedaan pendapat, tidak adanya saling pengerian antara pasangan dan poligami. Adapun ragam dampak perceraian orang tua menunjukkan bahwa anak-anak korban perceraian di SMP IMMIM Putra Makassar mengalami perubahan sikap serta penurunan minat belajar dan nilai. Implikasi dari penelitian ini ialah perceraian memang memiliki dampak bagi setiap anak, dan kebanyakan memang berdampak buruk pada perkembangan anak. Bukan hanya pada karakter anak melainkan juga pada prestasi belajar di sekolah. Adapun sarannya ialah diperlukan kesadaran penuh dari semua orang tua yang telah bercerai untuk tetap fokus memperhatikan anak-anak mereka, karena tanggung jawab sebagai orang tua tidak serta merta terputus setelah perceraian terjadi