Manajemen Layanan Bimbingan dan Konseling di SMK Pratidina Makassar

Tesis ini membahas tentang manajemen layanan bimbingan dan konseling di SMK Pratidina Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) gambaran perencanaan layanan bimbingan dan konseling di SMK Pratidina Makassar, 2) implementasi layanan bimbingan dan konseling di SMK Partdidina Makassar, 3) evaluasi layanan bimbingan dan konseling di SMK Pratidina Makassar,. Jenis penelitian ini adalah deskriptip kualitatif yang berlokasi di SMK Pratidina Makassar, dengan menggunakan pendekatan sosiologis, fenomologis dan psikologis. Data bersumber dari Kepala sekolah SMK Pratidina Makassar, Guru BK, Wali/guru Bidang Studi, dan peserta didik. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun instrumen penelitian ini dengan menggunakan panduan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan layanan bimbingan dan konseling di SMK Pratidina Makassar telah dilakukan dengan baik. Dimulai dari analisis kebutuhan peserta didik sampai pada kolaborasi personil sekolah dalam menyusun program tahunan, semesteran, bulanan serta saranan dan prasaranan yang dimiliki SMK Pratidina sudah memadai. Demikian halnya dengan implementasi layanan bimbingan dan konseling menunjukkan hasil baik dengan indikator pelaksanaan layanan seperti (1) pelayanan dasar, (2) pelayanan responsif, (3) perencanaan individual, dan (4) dukungan sistem, Guru pembimbing senangtiasa berkolaborasi dengan personil sekolah baik wali kelas, guru bidang studi maupun kepala sekolah secara langsung serta sarana dan prasarana yang dimiliki oleh guru BK SMK Pratidina Makassar sudah memadai. Tetapi, perlu pembenahan selanjutnya seperti pemberian layanan yang menyangkut di dalam kelas seperti layanan klasikal mengingat bahwa tidak ada jam khusus guru BK untuk masuk di dalam kelas. Evaluasi layanan bimbingan dan konseling sudah berjalan dengan baik dilihat dari hasil evaluasi yang dituankan dalam sebuah bukti fisik yang dimiliki oleh guru BK yang mencakup didalamnya evaluasi proses dan evaluasi hasil serta tindak lanjut yang akan dilakukan jika masalah peserta didik belum bisa diselesaikan secara tuntas. Implikasi dari pembahasan dan kesimpulan seyogyanya Guru pembimbing dalam menyusun perencanaan agar melibatkan pihak orang tua atau komite sekolah. Faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam manajemen layanan bimbingan dan konseling agar dapat diminamalisir sehinga layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik. Demikian pulah faktor pendukung agar dimanfaatkan sebaik- baiknya untuk mendukung manajemen layanan bimbingan dan konseling. Guru pembimbing agar senantiasa pengasa kemanpuannya dalam berbagai bidang layanan bimbingan dan konseling