Wawasan Al-Qur’an tentang al-Makr (Telaah Tematik atas Ayat-ayat al-Makr dalam Al-Qur’an)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan, merumuskan, dan menganalisis tentang al-Makr (Makar) dalam Al-Qur’an, yakni sebuah upaya memahami esensi dan eksistensi al-Makr(Makar),serta akibat yang ditimbulkan dancara penanggulangannya. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong minat terhadap kajian berbagai persoalan sosial kemasyarakatan dalam perspektif Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu tafsir, dengan metode tafsir tematik. Pengumpulan data diperoleh dari perpustakaan. Sumber data yang digunakan meliputi sumber data primer yaitu Al-Qur’an, serta sumber data sekunder yaitu data penunjang yang relevan dengan kajian ini. Teknik interpretasi data yang digunakan meliputi tekstual, linguistik, sosio historis, sistemik, teleologis, kultural, logis, dan ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa istilah makar merupakan istilah qur’āniyang diserap ke dalam bahasa Indonesia dan dijadikan nama dari salah satu bentuk tindak pidana yang berhubungan dengan negara.DalamAl-Qu’an, term ini dapat bermakna baik atau terpuji; apabila dilakukan untuk memperjuangkan kebenaran atau membalas perbuatan serupa, dan pada dasarnya makar bermakna tidak baik; yaitu aktivitas terencana dan rapih yang dilakukan oleh penantang nabi dan kenabian dengan berbagai bentuk; baik dengan kekerasan ataupun tidak, dan dengan cara-cara menipu yang bertujuan agar manusia tidak mengikuti dakwah paranabi dan rasul atau tidak berada dalam kebenaran. Makar digunakan juga sebagai stigma oleh penguasa demi mempertahankan kekuasaan atau dengan alasan stabilitas negara; seperti stigm amakar yang digunakan Fir’aun dalam tuduhannya terhadap pengikut-pengikut Nabi Musa a.s. Isyarat qur’ani juga bahwa aktivitas ini akan tetap berlanjut sampai akhir zaman. Makar sebagai aktivitas yang merugikan sangat berdampak; baik kepadaperindividu, dan lingkungan sosial, bahkan berdampak kepada hancurnya suatuperadaban. Solusi qur’ani menanggulangi bentuk kejahatan ini adalah dakwah denganberbagai metodenya, penegakan hukum yang seadil-adilnya, dan komitmen untuktetap berjuang dalam menegakkan kebenaran. Makar merupakan aktivitas yang sangat berbahaya maka penaggulangannya pun harus ditangani dengan cara yang sesuai dengan prosedur-prosedur yang bijakdan tegas sesuai dengan pesan-pesan qur’ani, demi terciptanya suatu tatanan bermasyarakat dan bernegara yang aman, damai, dan sejahtera, dan demi tercapainya hidup bahagia dunia dan akhirat