Yahudi dan Nasrani dalam Perspektif Hadis (Interaksi Nabi saw. denganYahudi dan Nasrani)

emahaman terhadap hadis-hadis interaksi Nabi saw. dengan Yahudi danNasrani, terdapat perbedaan pendapat. Hal ini disebabkan karena adanya pemahamanyangparsial sehinggamenghasilkan kesimpulan yang tidak tepat. Oleh karena itupenelitian ini bertujuan mengkaji hadis-hadis interaksi Nabi saw. denganYahudi danNasrani secara utuh dan komprehensifmelaluimulti pendekatan. Penelitian ini adalah penelitian kepustakan yang bersifat kualitatif denganpendekatan hermeneutik, sosio-historis dan teologis-normatif.Metode interpretasiyang digunakan adalah metode maudu’i. Sedangkan teknik interpretasi yangdigunakan adalah teknik interpretasi tekstual, intertekstual dan kontekstual. Berdasarkanhal inimaka diproleh hasilsebagai berikut:1)Hadis-hadis tentanginteraksi Nabi saw. dengan Yahudi dan Nasrani tersebar dalam kitab-kitab hadisstandar. Dari kitab-kitab tersebut ditemukan 43 topik,kemudian dipilih 14 topik yangdijadikan obyek penelitian yang meliputi empat aspek kehidupan beragama (aqidah,ibadah, muamalah dan akhlak).Berdasarkan penelitian sanad dan matan yang telahdilakukan maka diperoleh hasil bahwa keseluruhan hadis yang dijadikan obyekpenelitiandapat dijadikan hujjah walaupun dengan kualitas yang beragam.2) Melaluikajian dengan tekhnik interpretasi tekstual, intertekstual dan kontekstual makadiperoleh hasil bahwa hadis-hadis interaksi Nabi saw. dengan Yahudi dan Nasraniyang kelihatannya bertentangan dapat diselesaikan melalui metode al-jam‘u. 3)Melalui kontekstualisasi pendekatan sosiologis, hermeneutik dan teologis/normatifmakahadis-hadis yang kelihatannya baku(a literari tradition), akan menjadi sesuatuyang benardalamsetiapwaktu dan tempat(s}a>lih}‘ala> kulli zama>n wa maka>n).dengan menjadikan hadis tersebutsebagai tradisi yang hidup(a living tradition).4).Melalui pemahaman yang utuh dengan multi pendekatanmaka dengan sendirinya teoriyang dikembangkan oleh Hannah Rahman akan terbantahkan. Kekeliruan yangdilakukan oleh Hannah Rahman karena berangkat dari teori konflik Karl Marx yangdikembangkan oleh Vilfredo Pareto dan Lewis Coser. Oleh karena itu sebagai implikasi dari penelitian iniadalahperlunya penelitianyang mendalam dan pembaruan pemahaman dan pemaknaan terhadap hazanahliteratur hadis yang baku tersebut menjadi hidup kembali(a literari tradition menjadia living tradition).Dengan demikian makapersoalan-persoalan khususnya masalahtoleransi dapat terselesaikan dengan baik. Demikian juga tidak akan terjadi klaimkebenaran sehingga mudah menyalahkan bahkan menzalimi orang yang tidak sepahamdengannya