Pembaruan Hukum Kewarisan dalam Kompilasi Hukum Islam (Analisis Pendekatan Usuliyah dan Fiqhiyah)

Disertasi ini mengkaji pembaruan hukum kewarisan dalam KHI. Tujuan penelit ian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pembaruan pewaris, ahli waris dan harta warisan dalam KHI serta landasan us}uliyah serta fiqhiyahnya. Penelit ian ini tergolong penelit ian analisis isi (content analysis) dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data adalah KHI buku II tentang pelaksanaan hukum kewarisan Islam dan buku-buku yang mengatur pelaksanaan hukum kewarisan Islam. Kemudian metode pengumpulan data dilakukan melalui tahap pembuatan instrumen penelitian, pengumpulan data, dan validasi data. Data penelitian dikumpulkan dengan teknik membaca secara cermat KHI buku II tentang pelaksanaan hukum kewarisan Islam dan buku-buku yang mengatur pelaksanaan hukum kewarisan Islam. Hasil baca data dicatat pada kartu data dan diklasifikasikan berkaitan dengan pewaris, ahli waris, dan harta warisan. Validasi data dilakukan dengan triangulasi sumber data dengan cara mengumpulkan data sejenis dari sumber data yang berbeda. Hasil penelit ian ini menunjukkan bahwa terjadi pembaruan kriteria pewaris dengan penambahan beragama Islam, mengklasifikasi bentuk kematian pewaris kepada dua bentu, yaitu meninggal secara hakiki dan hukmy, memperkenalkan cara lain syarat-syarat terjadinya proses waris-mewarisi, yaitu pelaksanaan warismewarisi dibolehkan tanpa didasari oleh kematian pewaris dengan maksud agar tidak terjadi perselisihan yang mengarah kepada terjadinya kemudaratan di antara para ahli waris. Terjadi pembaruan kelompok ahli waris dengan mempersamakan garis keturunan cucu dari anak laki-laki dengan cucu dari anak perempuan, kakek shahih dengan kakek ghairu shahih, nenek shahihah dengan nenek ghairu shahihah, saudara laki-laki dan perempuan disamakan garis keturunannya, bibi t ermasuk ahli waris yang mewaris bersama paman. Terjadi pembaruan harta warisan dengan memperlus pengertian harta peninggalan agar dapat mengakomodasi perkembangan kegiatan bermuamalah yang setiap waktu mengalami perubahan dan perkembangan, melegalkan perolehan harta dalam bentuk harta bersama sebagai harta warisan dengan mendasarkan pada syirkah abdan. Implikasi penelitian ini adalah: 1) Mengetahui dalil-dalil yang menjadi dasar pertimbangan pengaturan kembali beberapa aturan kewarisan dalam KHI yang berbeda dengan aturan kewarisan dalam fikih. Berkaitan dengan pewaris, adalah mengetahui dalil-dalil yang menjadi dasar pengaturan kembali t entang kriteria xviii pewaris, bentuk-bentuk kematian pewaris, pembagian warisan disaat pewaris masih hidup. Berkaitan dengan ahli waris, adalah mengetahui dalil-dalil yang menjadi dasar pengaturan kembali tentang garis keturunan laki-laki dan perempuan, yaitu mempersmakan kedudukan garis keturunan laki-laki dan perempuan, pelembagaan wasiat wajibah bagi anak dan ayah angkat. Berkaitan dengan harta warisan, adalah mengetahui dalil-dalil yang menjadi dasar adanya pelembagaan harta bersama termasuk bagian harta warisan. 2) Meyakini kebenaran aturan-aturan kewarisan dalam KHI, hususnya yang berkaitan dengan pengaturan kembali beberapa hal yang berkaitan dengan pewaris, ahli waris dan harta warisan. 3) Memberi peluang untuk peninjauan kembali terhadap beberapa pembaruan aturan kewarisan dalam KHI yang masih kurang relevan dengan sit uasi, kondisi, waktu dan tempat serta kehidupan sosial masyarakat muslim bangsa Indonesia terkait dengan kemaslahatan para ahli waris dan penegakan keadilan dalam penyelesaian perkara kewarisan