Demokrasi dalam Islam : Suatu Tinjauan Fikih Siyasah

Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta orang-orang yang senantiasa menyerukan risalah beliau sampai hari pembalasan. Islam tidak hanya memuat keyakinan dan peribadatan, lebih dari itu Islam memuat juga sistem kehidupan yang dibutuhkan oleh umatnya untuk mencapai kebahagiaan, oleh karena itu Islam dan politik memiliki pertalian yang integral. Hanya saja Islam tidak mengatur secara detail bentuk pemerintahan negara seperti apa yang terbaik, itulah sebabnya Nabi pernah bersabda yang artinya “engkau lebih mengetahui tentang urusan duniamu”. Tapi dalam Islam tidak dikenal pemisahan antara bidang keagamaan an sich dengan bidang politik an sih. Fokus tulisan ini adalah “Demokrasi dalam Islam suatu tinjauan Fikih Siyasah”. Salah satu bentuk pemerintahan adalah demokrasi, buku ini berusaha untuk mengupas soal kesesuaian Islam dengan demokrasi. Ia berusaha untuk menjawab apakah Islam dan demokrasi bersesuaian atau tidak. Apakah demokrasi tidak dikenal dalam Islam ? Salah satu sebab, karena adanya kenyataan bahwa sebagian besar negara-negara Islam tidak dimasukkan dalam studi demokrasi, penting untuk dilihat bagaimana Islam dipersepsi oleh sebagian besar masyarakat Barat. Disamping itu pernyataan Samuel Huntington dan F. Fukuyama, menyatakan bahwa realitas empirik masyarakat Islam tidak compatible dengan demokrasi. Benarkah pernyataan itu ? Menurut Aswab Mahasin, agama dan demokrasi memang berbeda. Agama berasal dari wahyu sedangkan demokrasi berasal dari pemikiran manusia. Dengan demikian agama memiliki dialektikanya sendiri. Namun demikian tidak ada halangan bagi agama untuk berdampingan dengan demokrasi. Karena melalui prinsip-prinsip umum demokrasi yang sesuai dengan Islam, di antaranya, syura, keadilan, persamaan hak di depan hukum, kebebasan berbicara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, partisipasi dalam pengambilan keputusan. Melihat prinsip-prinsip tersebut, terkadang penerapan demokrasi mengalami hambatan, dalam praktik demokrasi dalam suatu negara oleh pemerintah, seiring dengan kompleksitas problem dan tantangan yang dihadapi, temasuk komitmen dan moralitas pemerintah. Oleh karena agama dan demokrasi dalam sebuah komunitas sosial manyangkut banyak variabel, termasuk variabel independen non-agama. Jika dilihat dari aspek sejarah, demokrasi itu diciptakan pertama kali oleh sejarawan Yunani yang bernama Heredotus apada abad ke-5 SM. Demokrasi Athena pada awalnya berbentuk demokrasi langsung. Setelah itu disusul oleh Romawi, namun bentuk demokarasi di Romawi berbentuk perwakilan. Lama-kelamaan demokrasi berkembang dengan pesat di berbagai negara, tidak terkecuali negara-negara Islam. Tugas seorang pemimpin sebagaimana telah digariskan dalam al-Qur’an adalah wajib menunaikan amanah yang telah dibebankan kepadanya, menetapkan hukum dengan adil tanpa pilih kasih, wajib mentaati hukum-hukum yang berlaku, kepemimpinannya berlandaskan kepada al-Qur’an dan sunnah