Analisis Potensi Nilai Ekonomi Sampah Rumah Tangga di Kelurahan Merjosari, Kelurahan Dinoyo dan Kelurahan Ketawanggede Kota Malang

Pengelolaan sampah di Kota Malang masih menerapkan paradigma lama yaitu kumpul-angkut dan buang sehingga kurang efisien. Sampah yang dibuang ke TPA masih memiliki nilai ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi nilai ekonomi sampah rumah tangga di Kelurahan Merjosari, Dinoyo dan Ketawanggede sebagai basis perencanaan pengelolaan sampah. Sampling timbulan dan komposisi sampah dilakukan sesuai dengan SNI 19-3964-1994. Acuan yang digunakan untuk menghitung nilai ekonomi sampah anorganik disesuaikan dengan harga sampah di bank sampah Taman Berhati dan sampah organik sesuai dengan harga kompos di TPS 3R Sumedang Bersatu. Berat timbulan rata-rata sampah rumah tangga di Kelurahan Merjosari adalah 0,43 kg/org/hr dan volumenya 1,99 l/org/hr, sedangkan Kelurahan Dinoyo berat timbulan rata-rata sebesar 0,44 kg/org/hr dan volumenya 1,87 l/org/hr dan Kelurahan Ketawanggede memiliki berat timbulan rata-rata sebesar 0,42 kg/org/hr dan volumenya sebesar 1,93 l/org/hr . Komposisi sampah di Kelurahan Merjosari, Dinoyo dan Ketawanggede yang memiliki potensi nilai ekonomi adalah jenis sampah organik, seperti sampah kebun dan sisa makanan dan sampah anorganik adalah plastik, kertas, botol dan kaleng. Potensi nilai ekonomi sampah rumah tangga di Kelurahan Merjosari tahun 2023 sebesar Rp 2,433,232/hari untuk sampah kering dan sampah basah sebesar Rp 3,821,675/hari, sedangkan potensi nilai ekonomi sampah rumah tangga Kelurahan Dinoyo sebesar Rp 2,329,486/hari untuk sampah kering dan sampah basah sebesar Rp 3,586,982/hari dan potensi nilai ekonomi sampah Kelurahan Ketawanggede sebesar Rp 1,226,132/hari untuk sampah kering dan sampah basah sebesar Rp 2,130,479/hari