HOTEL RESORT DI KABUPATEN NABIRE DENGAN PENERAPAN ARSITEKTUR POST-MODERN

Pantai Gedo Nabire ditetapkan oleh Pemerintah sebagai kawasan pariwisata di karenakan potensi alamnya. Hal ini dapat dilihat dari kondisi lingkungannya berupa daerah dataran , hutan, dan arah view nya ke laut berpasir putih. Pantai Gedo Nabire berada dalam satu kawsan dengan tempat penangkapan ikan, pencaharian, dan wisata kawasan Teluk Cendrawasih yang terkenal dengan panorama alam yang menarik. Pengembangan dan pendayagunaan potensi yang ada belum ada optimal, hal ini terlihat dari kurang terpenuhinya fasilitas akomodasi bagi wisatawan. Selain kegiatan yang ada di pantai Gedo Nabire dan tempat pelelangan mengakitbatkan pencemaran lingkungan. Hal tersebut menjadi salah satu penyebabnya naik turunya jumlah wisatawan. Dan juga dengan semakin maraknya isu kelankaan bahan bakar minyak, pengunaan listrik pada akomodasi seperti listrik dan via yang memerlukan tenaga listrik banyak harus ditekan semiminal mungkin. Oleh karena itu diperlukan pemecahan mengunakan konsep pada tropis dengan lingkungan sekitar. Perancangan ini dilakukan melalui survey lokasi untuk mendapatkan data fisik maupun non fisik, sedangkan studi kompratif digunakan sebagai referensi terhadap perancangan. Konsep pada tropis dengan lingkungan sekitar di wujudkan melalui organisasi masa bangunan, sistem penghawaan, sistem pencahayaan, pemeliharaan material, sistem sanitasi, dan pengunaan energi alternatif dengan memamfaatkan potensi alam yang ada pada Perancangan Hotel Resort di Pantai Gedo Kabputane Nabire – Papua beserta aspek pelengkap yang mempengaruhi didalamnya seperti pemilihan dan peletakan elemen vegetasi. Dari keseluruhan aspek tersebut dapat saling mempengaruhi dan terkait satu sama lain untuk menghasilkan rancangan hotel resort dengan konsep optimalisasi energi alternatif