Mall di Kota Batu

Batu saat ini telah berkembang menjadi sebuah Kota Wisata. Oleh karena itu, kebutuhan akan tempat berwisata dan berbelanja setiap tahun semakin meningkat di kota-kota di Indonesia, karena tempat wisata mempunyai arti yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Seiring terbatasnya akan lahan untuk berbelanja dan berwisata, maka pembangunan pusat perbelanjaan dan tempat wisata semakin berkembang. Mall merupakan pedestrian yang berada diantara retail-retail beraneka ragam menjadi alternatif yang layak bagi pengembangan sopping mall untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap kebutuhan tempat wisata dan berbelanja. Selain itu mall ini harus dapat meningkatkan kualitas hidup bersosial para pengunjung baik dari dalam maupun luar kota, fasilitas dan keamanan tanpa harus merusak lingkungan di sekitar wilayahnya terbangun (Postmodern). Munculnya dualisme atau double-coding arsitektur sebenarnya lebih dikarenakan para Arsitek Post-Modern ingin berkomunikasi lewat karya- karyanya. Pada Arsitektur Post-Modern, bahasa tidaklah selalu tetap melainkan berubah sesuai dengan waktu dan tuntutan zaman. Pada suatu waktu, sintaksis akan berubahsehingga manusia akan mempunyai persepsi lain tentang suatu bentuk elemen bangunan. Dua ciri pokok Arsitektur Post-Modern adalah anti rasional dan neo-sculptural, berbeda dengan Arsitektur Modern yang rasional dan fungs ional. Ciri-ciri bangunan yang sculptural sangat menonjol karena dihiasi dengan ornamen-ornamen dari zaman Baroque dan Renaissance. Menurut Venturi, arsitektur postmodern disebut “arsitektur kompleks dan kontradiktif” dengan karakter yang berbeda