Pusat Seni Pertunjukan Khas Tabanan di Kota Tabanan dengan Tema Arsitektur Metafora

Seni Pertunjukan adalah salah satu cabang seni yang berdasar pada bentuknya, selain seni rupa dan seni sastra. Seni pertunjukan yang dimaksud mencakup seni tari, seni musik, serta seni peran/drama. Di Indonesia, hampir setiap daerah memiliki seni pertunjukan yang beragam dan sebaiknya dilestarikan. Melihat seni pertunjukan yang hampir punah di beberapa daerah, sudah sepatutnya seni pertunjukan ini dilestarikan dengan cara menyediakan sarana untuk pengembangan, penciptaan dan pelatihan; sosialisasi dan informasi; serta apresiasi serta terhadap seni pertunjukan yang ada di daerah. Demi mengantisipasi punahnya seni pertunjukan daerah maka dibutuhkan Pusat Seni Pertunjukan untuk memenuhi sarana - sarana dalam rangka pelestarian kesenian pertunjukan ini. Kota Tabanan dipilih sebagai lokasi diadakannya pusat seni pertunjukan karena kota ini adalah salah satu kota di Bali yang keseniannya didominasi oleh seni pertunjukan yang beragam dan khas. Di Kota Tabanan ini juga asal dari maestro seni pertunjukan Bali, yaitu I Ketut Marya yang sudah mendunia. Dengan adanya fasilitas ini, karya - karya seni pertunjukan yang sudah ada, yang dalam tahap proses pengembangan serta yang akan diciptakan oleh para seniman bisa berlangsung dan difasilitasi sehingga seni pertunjukan tersebut bisa tersosialisasikan, dinikmati dan diapresiasi oleh masyarakat luas. Dengan itu masyarakat yang tertarik bisa mengikuti pelatihan senipertunjukan khas Tabanan yang diminatinya pada Pusat Seni Pertunjukan Khas Tabanan ini. Selain itu untuk mengangkat nilai khas Tabanan pada bangunan agar mampu menarik perhatian semua kalangan serta mencerminkan fungsi dari Pusat Seni Pertunjukan Khas Tabanan maka dibutuhkan sebuah pendekatan perancangan yang dapat mewujudkan kepentingan tersebut. Pendekatan arsitektur yang tepat digunakan adalah melalui metode berarsitektur Metafor