PERENCANAAN STRUKTUR PORTAL TERBUKA TAHAN GEMPA PADA GEDUNG RUMAH SAKIT STELLA MARIS KOTA MAKASSAR

Perencanaan struktur gedung tahan gempa saat ini sangat banyak di Indonesia, karena Indonesia termasuk dalam wilayah yang rawan gempa. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dalam perencanaan struktur yang tahan terhadap beban gravitasi dan beban gempa. Gedung berada di kota Makassar dengan zona gempa menengah. Gedung terdiri dari 7 lantai dengan panjang gedung 48,8 m, lebar 23,4 m dan tinggi gedung 30 m. Fungsi gedung sebagai Rumah Sakit. Struktur bangunan tahan gempa harus memiliki kekuatan, kekakuan dan stabilitas yang cukup untuk mencegah terjadinya keruntuhan bangunan. Di Indonesia perhitungan struktur gedung bertingkat tahan gempa harus memenuhi standar peraturan terbaru yang terdapat dalam SNI 1726-2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung dan SNI 2847-2013 tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung Kedua SNI tersebut memberikan pedoman dalam menganalisa dan mendesain bangunan beton bertulang khususnya yang menerima beban gempa. Dengan demikian pada perencanaan struktur portal terbuka tahan gempa gedung Rumah Sakit Stella Maris Kota Makassar digunakan metode Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK). Mutu beton yang digunakan (fc’ = 30 MPa), mutu baja ulir (fy = 300 MPa), baja polos (fy = 240 MPa). Struktur gedung yang digunakan yaitu struktur beton bertulang. Untuk perhitungan analisa struktur menggunakan program bantu STAAD PRO. Dari hasil perhitungan didapatkan dimensi balok 40/70. Pada perhitungan balok dengan panjang bentang 8,1 m dengan menggunakan dimensi 40/70 didapatkan hasil tulangan tumpuan kiri (6 D 19), tulangan lapangan (5 D 19), tumpuan kanan (6 D 19), daerah sendi plastis (Ø 10-70 (2 kaki)), dan daerah luar sendi plastis (Ø 10-140 (2 kaki)). Pada perhitungan kolom dimensi 80/80 dengan jumlah tulangan 20 D 22 dengan tinggi kolom 4,2 m didapatkan hasil daerah sendi plastis (Ø 10-70 (4 kaki)), daerah di luar sendi plastis (Ø 10-130 (4 kaki)), pada hubungan balok dan kolom dipasang pengekang horizontal 6 D 10 (4 kaki). Perencanaan kolom pada portal memenuhi konsep ‘’Strong Column Weak Beam’’. Sehingga disimpulkan bahwa struktur yang di desaign mampu menahan gaya gempa