PERANCANGAN GEDUNG DPRD DI PANTAR TEMA ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR

Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang menjunjung tinggi asas demokrasi yaitu musyawarah mufakat. Dimana dalam asas ini berlaku sistem keterbukaan dalam memecahkan masalah-masalah yang kompleks di Indonesia baik dalam sektor politik, sosial, budaya maupun pertahanan keamanan. Dalam aktifitasnya kegiatan tersebut di rangkum dalam sebuah lembaga legislatif yang bernama DPR (Dewan Perwakilan Rakyat). Anggota DPR merupakan wakil-wakil rakyat dari berbagai daerah/propinsi yang ada di Indonesia, dengan tujuan menyuarakan masalah-masalah yang terdapat pada daerahnya masing-masing ke lembaga legislatif. Apabila di pusat lembaga tingginya disebut DPR, maka di daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). DPRD bertujuan menyampaikan aspirasi maupun permasalahan rakyat yang berada di daerahnya masing-masing. Terkait dengan wacana pemerintah, Kecamatan Pantar akan dimekarkan menjadi sebuah Kabupaten pada tahun 2018 sehingga akan direncanakan pembangunan gedung DPRD Kabupaten Pantar, hal ini mendorong penulis mencoba untuk menanggapi wacana tersebut untuk kemudian merencanakan perancangan sebuah Gedung DPRD. Berdasarkan informasi terakhir, Kecamatan Pantar belum banyak memiliki gedung-gedung pemerintahan sehingga banyak gedung yang kemudian dialih fungsikan dan di gunakan sebagai gedung dinas pemerintahan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pemerintah Kabupaten Alor Kecamatan Pantar merencanakan adanya suatu wadah/ kantor DPRD yang berskala tinggkat II (Kabupaten) dan luasannya dapat menampung segala aktifitas anggota dewan beserta sekretariat dewan dan staf sekretariat dewan dalam setiap kegiatannya. Gedung DPRD merupakan wadah wakil-wakil rakyat menjalankan tugas-tugasnya untuk melayani rakyat, oleh sebab itu ide suatu rancangan kantor DPRD haruslah berciri khas kshusus dan berkarakter sesuai dengan daerah tempat dibangunnya gedung tersebut. Kata kunci : Kabupaten Pantar, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, DPRD, Arsitektur Neo- Vernakular