PEMANFAATAN SIG UNTUK MENGETAHUI HUBUNGAN PENGGUNAAN LAHAN DENGAN TEMPERATURE LINGKUNGAN PERKOTAAN

Menghadapi pemanasan global dan perubahan iklim khususnya di wilayah Kota Malang pemerintah mencanangkan berbagai peraturan yang diturunkan dan dikembangkan di Indonesia, sudah mengarah kepada pentingnya menghadapi persoalan tersebut.Pada kondisi Kota Malang saat ini perkembangan wilayah perkotaan semakin cepat, terutama pada sektor pembangunan yang menyebabkan hilangnya lahan hijau di tengah kota. Penelitian ini dimaksud untuk mengetahui hubungan penggunaan lahan di Kota Malang dengan suhu lingkungan yang dianalisis melalui Arc GIS kemudian ditampilkan dalam bentuk peta persebaran suhu di Kota Malang. Pengukuran suhu lingkungan ini dilakukan 3 kali sehari dalam jangka waktu 1 bulan, yaitu tanggal 9 Mei sampai 15 Juni 2013 untuk mendapatkan suhu rata-rata pagi, siang, sore dan harian serta lokasi sampel penggunaan lahan yang diambil koordinatnya menggunakan GPS Handheld yang selanjutnya dipakai untuk analisis dengan peta penggunaan lahan di Kota Malang. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Kota Malang mempunyai ratarata suhu harian antara 25.6 o C – 26.8 o C, dengan kelembapan antara 73 % - 75.4 %. Kawasan penggunaan lahan bukan rth(kawasan bangunan) selalu mempunyai suhu yang lebih panas, baik itu pagi, siang ataupun sore dibandingkan kawasan rth karena adanya pantulan radiasi sinar matahari yang tidak bisa diserap sehingga menimbulkan suhu panas disekitarnya. RTH memiliki pengaruh positif terhadap kenyamanan manusia. Naungan yang diberikan oleh RTH akan memberikan nilai THI yang lebih kecil (nyaman), sehingga berdasarkan hasil perhitungan yang didapat Kota Malang termasuk ke dalam kategori sebagian tidak nyaman. Oleh karena itu keberadaan RTH di perkotaan, khususnya Kota Malang, sangat penting untuk mengendalikan iklim mikro di perkotaan sehingga mendukung kondisi yang lebih nyaman di sebuah kota