SKRIPSI PENENTUAN TINGKAT DEOKSIGENASI KARBON DI SUNGAI METRO

Pemanfaatan Sungai Metro yang dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air sungai. Pemodelan kualitas air sungai sebagai upaya pengendalian pencemaran di Sungai Metro hingga saat ini tidak menggunakan data primer yang sesuai dengan yang ada di lapangan sehingga proses kalibrasi menjadi lama. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk menentukan nilai tingkat deoksigenasi karbon di Sungai Metro dengan menggunakan metode Thomas. Metode Thomas mengansumsikan hubungan linear antara laju perubahan BOD dan BOD itu tidak sama dengan menghitung nilai deoksigenasi karbon (kd) dan BOD ultimate (Lo). Metode Thomas merupakan metode yang memberikan hasil paling konsisten dan akurat disbanding metode Least Square. Berdasarkan penelitian ini didapatkan hasil untuk nilai deoksigenasi karbon (kd) dan BOD ultimate (Lo) dari segmen 1 di Jalan Tirto Mulyo sampai Teluk Dempo. Nilai kd pada penelitian ini berkisar antara 0,45/hari – 0,63/hari. Tingginya nilai deoksigenasi karbon (kd) ini menunjukkan bahwa proses dekomposisi bahan organik di Sungai Metro ini terjadi secara cepat dan besarnya kemampuan sungai untuk melakukan oksidasi serta purifikasi secara alamiah. Sedangkan nilai Lo berkisar antara 2,32 mg/L–8,50 mg/L. Tinggi dan rendahnya nilai Lo pada penelitian ini menggambarkan besar kecilnya kebutuhan oksigen untuk proses dekomposisi. Nilai determinasi R2 pada penelitian ini sebesar 0,9367-0,9969. Nilai R2 ini menunjukkan bahwa penelitian ini sesuai dan mendekati data asli di lapangan sehingga dapat digunakan sebagai data primer untuk pemodelan kualitas air Sungai Metro. Kata kunci : BOD, Dekomposisi, Deoksigenasi Karbon, Metode Thomas dan Sungai Metr