PENATAAN KAWASAN STASIUN KOTA BARU MALANG RAMAH DIFABEL

Pemenuhan kebutuhan aksesibilitas masyarakat difabel sampai saat ini masih sering terabaikan baik di dalam bangunan maupun di luar bangunan. Banyak fasilitas umum yang hanya sedikit menyediakan akses dan fasilitas sesuai dengan kemampuan khusus mereka. Beberapa hal yang menjadi hambatan dalam mewujudkan penyediaan fasilitas publik yang aksesibel adalah karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman pemilik atau pengelola fasilitas publik pada acuan aksesibilitas difabel dan juga kurangnya pemahaman pada kaum difabel, mengakibatkan kebutuhan kaum difabel terabaikan. Stasiun KA Kota Baru Malang merupakan salah satu bagunan publik yang berfungsi sebagai tempat naik turunnya penumpang kereta api. Tidak tertutup kemungkinan kaum difabel merupakan salah satu calon penumpang yang akan berpergian dengan kereta api. Tujuan dari penelitian ini adalah merumuskan penataan Kawasan Stasiun yang ramah difabel sehingga dapat digunakan sebagai landasan atau acuan dalam penataan Kawasan Stasiun Kota Baru Malang. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif kualitatif. Untuk menganalisa data mengunakan metode pengukuran yaitu melakukan pemeriksaan terhadap data standar aksesibilitas (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 30/PRT/2006) dengan data yang ditemui di Stasiun KA Kota Baru Malang. Berdasarkan hasil penilaian berdasarkan indikator, yaitu sebesar 51,95% elemen-elemen fasilitas dan aksesibilitas di stasiun kota baru tidak memenuhi kriteria/persyaratan, Sehingga dapat dikatakan fasilitas dan aksesibilitas di Stasiun Kota Baru Malang masih belum berstandar Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.30/PRT/M/2006. Perlu adanya suatu konsep arahan penataan fasilitas aksesibilitas bagi difabel di Stasiun KA Kota Baru agar masyarakat difabel dapat ikut merasakan indahnya berpergian dengan kereta ap