ASPEK HUKUM PENGIRIMAN PASUKAN MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA OLEH INDONESIA (STUDI KASUS DI LEBANON)

United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) merupakan organisasi yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memiliki peran penting atas kasus yang terjadi di Lebanon, berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa Nomor 425 dan 426 tahun 1978 yang mempunyai tugas untk memulihkan kedamaian dan keamanan internasional, dan membantu pemerintah lebanon untuk mengembalikan otoritas efektifnya di area konflik. Penelitian ini membahasa Indonesia sebagai anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa berperan penting dalam Operasi Pemeliharaan Perdamaian dan dalam tujuannya untuk mencapai visi Roadmap Vision to Send 4,000 peacekeeping forces by 2019 sebagai salah satu cara untuk mempromosikan Indonesia sebagai Dewan Keamanan Tidak Tetap pada periode 2019-2020, serta upaya yang mengenai bagaimana Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian untuk menyelesaikan kasus perbatasan di Lebanon. Metode penelitian yang digunakan penulis untuk menyusun skripsi ini adalah yurdis normatif. Penlitian skripsi ini termasuk dalam penelitian deskriptif analitis dengan menggunakan data yang diperoleh dengan studi kepustakaan didukung dengan bahan hukum primer, sekunder, tersier. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil dari penilitian ini bahwa peran United Nations Interin Force in Lebanon (UNIFIL) dalam penyelesaian konflik perbatasan antara Hizbullah dan Israel di Lebanon telah di atur dalam Resolusi 1701 Dewan Kemanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Penarikan pasukan Israel berhasil dilakukan tanpa menimbulkan konflik, gencatan senjata, yang kemudian mulai mengarah ke tahapan yang lebih permanen. Akibat dari perang tersebut berdampak buruk terhadap kondisi di wilayah Perang. Peran Indonesia sebagai anggota penyumbang terbanyak dalam Misi di Lebanon memberikan peluang untuk menyalurkan pesan-pesan damai melalui Pasukan Pemeliharaan Perdamaian Dunia dengan cara Diplomasi. Selanjutnya, partisipasi masyarakat internasional sangat penting untuk tetap menjaga perdamaian agar tidak terjadi konflik-konflik yang sama di wilayah lain