PERLINDUNGAN TERHADAP BENDA BERHARGA ASAL MUATAN KAPAL YANG TENGGELAM (BMKT) DI PERAIRAN INDONESIA

Benda Berharga Asal Muatan Kapal yang Tenggelam (BMKT) merupakan salah satu sumber daya perairan Indonesia.Banyaknya pencurian BMKT di Indonesia menunjukkan masih kurangnya perlindungan terhadap BMKT.Penulisan hukum ini mengangkat permasalahan mengenai pengaturan perlindungan BMKT dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk melakukan perlindungan BMKT di Indonesia. Penelitian hukum ini menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, dengan data sekunder sebagai data utama. Untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini digunakan prinsip-prinsip utama perlindungan cagar budaya bawah airsebagai pisau analisis seperti prinsip kewajiban untuk melestarikan, prinsip pelestarian in situ sebagai pilihan utama, prinsip larangan eksploitasi secara komersil, dan prinsip training and information sharing. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Indonesia telah memberlakukan prinsip-prinsip utama perlindungan cagar budaya bawah airmelalui cara transformasi, dan adopsi ke dalam hukum perlindungan cagar budaya bawah air nasional sehingga implementasinya dalam perlindungan BMKT di Indonesia telah dilakukan melalui peraturan perundang-undangan maupun peraturan yang lebih teknis seperti peraturan menteri. Meskipun begitu, masih banyak ditemukan permasalahan yang terjadi dalam melakukan perlindungan BMKT, sehingga upaya upaya masih terus dilakukan hingga saat ini untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada, seperti melalui upaya pemetaan, pengangkatan, dan pengintegrasian. Diperlukan pengaturan khusus yang mengatur mengenaiperlindungan BMKT salah satunyadengan meratifikasi Konvensi UNESCO 2001 dan mengesahkannya ke dalam bentuk Undang-Undang untuk dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada sehingga perlindungan terhadap BMKT dapat dilakukan secara maksimal