PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA OLEH INDUSTRI SINAR ABADI BATIK DESA NGENTAKREJO, KULON PROGO

Wafa Insanul Musfiroh. Peningkatan Sumber Daya Manusia Oleh Industri Sinar Abadi Batik Desa Ngentakrejo, Skripsi, Yogyakarta: Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga. Batik merupakan warisan budaya yang sudah diakui oleh UNESCO. Sehingga menjadi salah satu icon di kota-kota besar seperti halnya Cirebon, Pekalongan dan Yogyakarta. Batik yang kini tersebar luas di berbagai wilayah, hal ini menimbulkan banyak pembatik bekerja sebagai buruh batik. Karena lapangan pekerjaan belum terpenuhi bagi para pembatik, sehingga dalam hal ini banyak dari pembatik bekerja di kota tidak di desa asal mereka. Hal tersebut diakibatkan pada kesejahteraan hidup yang belum terpenuhi. Dengan adanya permasalahan tersebut maka pemerintah Kabupaten Kulon Progo mencetuskan kebijakan “Bela Beli Kulon Progo” sebagai salah satu promosi untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia melalui batik. Seperti pada Industri Sinar Abadi Batik memiliki strategi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui keahlian dan keterampilan pembatik terhadap potensi sumber daya manusia di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tahapan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dampak peningkatan kualitas sumber daya manusia terhadap perkembangan aset di Industri Sinar Abadi Batik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Teknik penarikan informan menggunakan penentuan informan dengan kriteria. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada validitas data peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber, dan analisis data melalui mengumpulkan data, mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia dan dampak peningkatan kualitas sumber daya manusia di Industri Sinar Abadi Batik yaitu; a) kriteria dan klasifikasi berdasarkan kompetensi, skill, sikap sopan, dan kekeluargaan,b) pelatihan (training) yang dilakukan untuk meingkatkan kompetensi, c) pembagian kerja dan job description pada karyawan atau pembatik sesuai dengan bidang masing-masing, faktor pendukung dan faktor penghambat peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kemudian hasil pada dampak meliputi dampak positif dan negatif (sosial dan ekonomi) pada pemilik industri, pada karyawan atau pembatik dan pada masyarakat lokal serta konsumen