PERFORMANS AYAM KETARRAS DAN AYAM ARAB BETINA MULAI DEWASA KELAMIN SAMPAI UMUR 28 MINGGU

Meningkatnya konsumen telur ayam Kampung dewasa ini, disikapi oleh peternak dengan memelihara ayam Arab. Namun, sebagian konsumen telur ayam Kampung masih belum dapat menerima telur ayam Arab sebagai telur ayam Kampung. Memperhatikan hal tersebut maka muncul pemikiran menyilangkan ayam Arras dengan ayam Arab untuk menghasilkan jenis ayam baru (ayam Ketarras). Hasil persilangan ini diharapkan mempunyai kemampuan produksi telur menyerupai ayam Ras petelur dan penampilan telurnya menyerupai telur ayam Kampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performans ayam Ketarras dan ayam Arab betina mulai dewasa kelamin sampai umur 28 minggu. Hipotesis penelitian ini adalah Performans produksi ayam Ketarras betina mulai dewasa kelamin sampai umur 28 minggu diduga lebih baik dibandingkan dengan produksi ayam Arab. P eneli ti an ini berjudul “P erformans A yam K etar ras dan ayam Arab Betina Mulai Dewas a Kelamin S ampai Umur 28 Mi nggu” P en e li ti an ini dil aksanakan pada bulan April - Juli 2017 di Comercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian ini menggunakan 2 perlakuan dan 25 ulangan. Faktor jenis ayam digunakan sebagai perlakuan, yaitu : P0 = ayam Ketarras betina dan P1 = ayam Arab betina. Setiap ulangan menggunakan 1 ekor ayam, sehingga masing - masing jenis ayam dibutuhkan 25 ekor ayam yang ditempatkan pada kandang batteray individu. Variabel yang diamati meliputi umur dewasa kelamin, berat dewasa kelamin, berat telur pertama, konsumsi ransum, berat telur, produksi telur, konversi ransum dan warna kerabang telur. Data yang diperoleh diuji dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan umur dewasa kelamin ayam Ketarras (135 hari), lebih cepat dibandingkan dengan umur dewasa kelamin ayam Arab (147 hari). Hasil uji t berat dewasa kelamin ayam Ketarras dan ayam Arab berbeda tidak nyata (t hitung t tabel). Hasil uji t konsumsi ransum kumulatif ayam Ketarras dan ayam Arab berbeda nyata (t hitung > t tabel) hal ini menunjukkan bahwa konsumsi ransum kedua jenis ayam berbeda. Secara kumulatif rataan produksi telur ayam Ketarras (40,56 butir/ekor) dan ayam Arab (33,00 butir/ekor) pada umur 16 sampai 28 minggu berbeda nyata lebih tinggi (t hitung > t tabel). Hasil uji t rataan berat telur kumulatif ayam Ketarras (1643,28 g/ekor) dan ayam Arab (1182,32 g/ekor) berbeda nyata lebih tinggi (t hitung > t tabel). Berat telur per butir ayam Ketarras pada minggu ke 17 sampai minggu ke 28 lebih tinggi dibandingkan dengan rataan berat telur per butir ayam Arab. nilai konversi ransum pada awal minggu (17 sampai 20) pada masing-masing jenis ayam relatif lebih tinggi, untuk selanjutnya konversi ransum cenderung menurun sampai umur 28 minggu. Warna kerabang telur ayam Ketarras 92,65% berwarna putih kecokelatan, 4,77% berwarna cokelat dan 2,58% berwarna putih. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dewasa kelamin ayam Ketarras lebih cepat, dengan berat dewasa kelamin lebih ringan, berat telur pertama lebih berat, konsumsi ransum tidak berbeda nyata, produksi telur lebih tinggi serta konversi ransum lebih rendah dibandingkan ayam Arab, kerabang telur ayam Ketarras 92,65% berwarna putih kecokelatan. (Jurusan Peternakan , Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu 2018