RESPON EMPAT VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP CEKAMAN ALUMINIUM

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas tanaman hortikultura yang banyak dikonsumsi. Sebagai komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi, potensi pengembangan bawang merah masih terbuka untuk pemenuhan kebutuhan. Upaya peningkatan produksi bawang merah antara lain dengan perluasan lahan namun mengingat lahan yang tersedia sangat terbatas karena banyak digunakan sebagai tempat pemukiman, bangunan dan rekreasi. Lahan yang tersedia memiliki akan berbagai persoalan terkait dengan sifat lahan masam. Kandungan Al yang tinggi merupakan permasalahan utama di lahan masam. Perbaikan dapat dilakukan pada aspek tanaman maupun tanah. Perbaikan melalui tanaman dimulai dengan memahami mekanisme respon tanaman peka maupun toleran Al. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan respon pertumbuhan dan hasil varietas bawang merah terhadap cekaman Al dan mendapatkan varietas bawang merah yang toleran terhadap cekaman Al. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus – November 2017 di Rumah Kaca Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Penelitian menggunakan split plot design atas dasar RAL. Petak utama berupa konsentrasi AlCl dengan taraf, yaitu: 0 ppm, 75 ppm, 150 ppm, 225 ppm. Anak petak berupa varietas yaitu Bima, Maja, Bauzi dan Manjung. Pada fase vegetatif pertumbuhan keempat varietas bawang merah baik. Memasuki fase generatif tanaman mengalami toksisitas Al yang dapat dilihat dengan menurunnya hasil bawang merah yaitu bobot umbi. Varietas Bima dan Bauji merupakan varietas yang paling toleran Al diantara ke empat varietas bawang merah. Varietas Maja dan Manjung termasuk varietas agak toleran Al