PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BERAS DI KOTA BENGKULU (Studi Kasus Kecamatan Selebar Kota Bengkulu)

Komoditas beras mempunyai peranan penting untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Kota Bengkulu merupakan tujuan pemasaran beras di Provinsi Bengkulu. Kota Bengkulu memiliki keanekaragaman masyarakatnya yang berbeda, sehingga kriteria beras yang diinginkan tergantung dari latar belakang masyarakatnya. Perilaku konsumen yakni proses ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk demi memenuhi kebutuhan. Tujuan penelitian ini yakni (1) Menganalisis pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian beras di Kota Bengkulu, (2) Menganalisis perilaku konsumen beras di Kota Bengkulu. Penelitian diawali dengan penentuan lokasi penelitian yang dilakukan di Kelurahan Selebar, namun difokuskan di 5 kios beras di Kawasan Pagar Dewa yang dilakukan pada bulan April – Mei 2017 dengan jumlah sampel yakni 100 responden. Pada penelitian ini dianalisis mengunakan Important Performance Analysis (IPA) untuk melihat tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen beras di Kota Bengkulu. Hasil analisis karakteristik konsumen menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen Ibu rumah tangga, berjenis kelamin perempuan, Umur konsumen berkisar 36-50, sudah menikah, pendidikan terakhir SMA (Sekolah Menengah Atas) dan mempunyai pendapatan Rp.2.500.001 – Rp.4.000.000. Pada tahap pengenalan kebutuhan, dalam mengkonsumsi beras dimulai ketika konsumen merasakan kebutuhan akan beras harus dipenuhi, hal tersebut dikarenakan kebiasan (55%) konsumen yang berkepanjangan untuk mengkonsusi beras, dengan dibuktikannya tingginya konsumen memilih sangat penting dalam mengkonsumsi beras/nasi (53%) dengan intensitas konsumen mengkonsumsi beras/nasi tiga kali dalam sehari (81%), pencarian informasi, responden memperoleh informasi dari penjual. Pada tahap evaluasi alternative, Kosumen beras kota Bengkulu memutuskan atribut harga (41%) yang menjadi bahan pertimbangannya, hal tersebut mengingat pendapatan yang mereka peroleh sangat terbatas. Pada proses pembelian beras dikota Bengkulu dilakukan dengan terencana (61%) dalam itensitas waktu pembelian beras dalam satu bulan tiga kali (27%) dengan jenis beras yang sering dibeli yakni beras dusun dan yang mengambilan keputusan dalam pembelian beras dikota Bengkulu diserahkan kepada istri (82%). Pada tahap pasca pembelian, konsumen dikota Bengkulu meras puas (83%) terhadap beras yang mereka beli dan tidak ada keluhan (80%) dalam pembelian beras Hasil dari perhitungan CSI yakni 87,62 %, menunjukan bahwa konsumen beras kota Bengkulu berada pada criteria “sangat puas” dengan nilai berada pada selang 81% < CSI ≤ 100 %, hal ini mengindikasikan bahwa konsumen beras akan membeli kembali produk beras yang sama ataupun membeli produk beras yag sama ditempat lain. (Program Studi Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu 2018