SISTEM PENGELOLAAN HOTEL LATANSA BERBASIS SYARI’AH DITINJAU DARI HUKUM ISLAM DIKAITKAN DENGAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF NO 2 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN USAHA HOTEL SYARI’AH

Hotel Syari’ah merupakan sebuah konsep perpaduan antara bisnis hotel konvensional dengan memasukan beberapa prinsip (aturan-aturan/nilai-nilai) Islam di dalamnya. Konsep semacam ini juga diterapkan Hotel Latansa Syari’ah yang terbilang baru, namun banyak diminati oleh masyarakat Bengkulu. Mengenai landasan yang digunakan untuk memberikan legalitas terhadap hotel syari’ah di Indonesia adalah Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syar’iah. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis sistem pengelolaan Hotel Latansa berbasis syari’ah ditinjau dari Hukum Islam dikaitkan dengan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No. 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari’ah. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, lokasi penelitian di Kota Bengkulu, data yang digunakan adalah analisis kualitatif, analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yaitu data primer dan sekunder yang telah terkumpul dan disusun kembali untuk dianalisis secara sistematis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur Hotel Latansa Syari’ah di Bengkulu sudah cukup menerapkan standar kriteria penyelenggaraan usaha Hotel Syari’ah yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No.2 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Usaha Hotel Syari’ah. Salah satunya seleksi tamu, fasilitas ibadah dikamar maupun musholah, air yang bersih untuk berwudhu juga komitmen mengkumandangkan adzan 5 waktu sholat setiap harinya. Namun, tidak seluruhnya sudah berlisensi atau mengantongi sertifikat dari Dewan Syari’ah Nasional (DSN) Majlis Ulama Indonesia (MUI) secara legal formil