ANALISIS INTENSITAS DAN POLA CURAH HUJAN TERHADAP MONSUN DAN IKLIM GLOBAL DI WILAYAH KOTA BENGKULU

Intensitas curah hujan di Provinsi Bengkulu dinilai berbeda dari provinsi lain di Indonesia, hal ini karena adanya gangguan gelombang atmosfer intens dan berpengaruh pada curah hujan di wilayah Bengkulu yang menyebabkan Kota Bengkulu dan sekitarnya mengalami curah hujan tinggi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui intensitas dan pola curah hujan terhadap Monsun dan Iklim Global di wilayah Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan data citra satelit NOAA-AVHRR dan data curah hujan harian selama 30 bulan (Mei 2015- Oktober 2017) dari 4 stasiun pengukuran yaitu Stasiun Klimatologi Pulau Baai, Stasiun Meteorologi Fatmawati, AWS Fakultas MIPA, dan Ombrometer Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Data tersebut diolah dengan Software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola curah hujan di Kota Bengkulu secara temporal sangat bervariasi. Pada musim Barat tahun 2015, puncak intensitas hujan tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 741 mm/bulan di Stasiun Ombrometer Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. Pada musim Peralihan I puncak intensitas hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret 2016 sebesar 638 mm/bulan di Stasiun Pulau Baai. Pada musim Timur intensitas curah hujan minimum terjadi pada bulan Juli 2015 yakni sebesar 25 mm/bulan di Stasiun Fatmawati. Pada musim Peralihan II curah hujan minimum terjadi pada bulan Oktober 2015 yakni sebesar 0 mm/bulan di Stasiun Ombrometer Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, DMI maksimum sebesar 0,86 OC , ONI sebesar 2,32 OC dan SOI sebesar -2,8 bar (El Nino dan DM+) Hal ini memperkuat adanya pengaruh ENSO dan IOD terhadap pola curah hujan di wilayah Kota Bengkulu yang terjadi di musim Peralihan II yaitu bulan Oktober 2015. Pola curah hujan di wilayah Kota Bengkulu termasuk pola curah hujan ekuatorial dengan tipe curah hujan jenis A dengan sifat sangat basah. Nilai Q sebesar 7,58%. Kata Kunci: Curah Hujan, Monsun, ENSO, dan IOD