ANALISIS SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL (STUDI KASUS JALAN JL IMOGIRI TIMUR – JL MONUMEN PERJUANGAN, BANTUL, YOGYAKARTA)

Arus lalu lintas pada simpang empat tak bersinyal Jalan Imogiri Timur dan Jalan Monomen Perjuangan sering terjadi konflik yang mengakibatkan kemacetan. Persimpangan ini berada pada daerah komersial dengan Jalan Imogiri Timur merupakan salah satu akses utama bagi masyarakat Bantul untuk menuju ke daerah lain sehingga jalan ini selalu ramai dilewati kendaraan. Pengambilan data arus kendaraan dilaksanakan selama 3 hari pada jamjam puncak simpang, yaitu hari Jumat tanggal 27 April 2018, Sabtu tanggal 28 April 2018 dan Selasa tanggal 8 Mei 2018, dengan waktu pengambilan data yaitu pagi hari pukul 06.30-08.30 dan sore hari pukul 15.30-17.30. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997. Hasil analisis menunjukan bahwa kondisi saat ini simpang tersebut mempunyai kapasitas simpang, C = 2513,360 smp/jam, derajat kejenuhan, DS = 1,364 det/jam, peluang antrian, QP = 77-162 %. Dengan hasil nilai derajat kejenuhan yang masih diatas angka 0,75 maka diperlukan alternatif-alternatif untuk menurunkan nilai DS, salah satunya dengan menghilangkan hambatan samping ,menambah lebar pendekat simpang, mengubah tipe simpang, dan membuat salah satu pendekat menjadi jalan satu arah dapat menurunkan nilai DS = 0,714 smp/jam, C = 4187,680 smp/jam, QP = 20-42