PENGARUH PERBANDINGAN PREKURSOR ABU SEKAM PADI DAN FLY ASH PADA SIFAT MEKANIS BETON GEOPOLIMER

Beton geopolimer berbasis fly ash merupakan salah satu teknologi dalam dunia konstruksi untuk mengurangi dampak buruk dari produksi semen untuk beton konvensional. Penentuan material precursor perlu dikaji lagi dengan material lain yang berbasis mirip dengan fly ash, dalam hal ini adalah sekam padi. Maka penelitian ini menggunakan abu sekam padi yang sudah di-treatment untuk mensubstitusi fly ash dalam produksi beton geopolimer. Untuk reaksi pengikatan polimerisasi dibutuhkan aktivator yaitu NaOH dan Na2SiO3. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara fly ash dan abu sekam padi yang dapat menghasilkan kuat tekan dan modulus elastisitas beton geopolimer yang optimum. Metode penelitian ini dengan cara eksperimental yaitu dengan pengujian 30 silinder beton yang terdiri 5 variasi perbandingan precursor fly ash : abu sekam padi sebagai variable bebas yaitu 100:0, 75:25, 50:50, 25:75 dan 0:100. Perbandingan aktivator yang digunakan adalah 2:1 dengan molaritas NaOH 8M. Metode curing yang digunakan adalah metode ambient curing dan dry curing. Hasil pengujian kuat tekan umur beton geopolimer 28 hari dengan perbandingan fly ash : abu sekam padi yaitu 100:0, 75:25, 50:50, 25:75 dan 0:100 berturut-turut 32,99 MPa, 21,11 MPa, 8,49 MPa, 3,60 MPa, dan 1,22 MPa. Disimpulkan semakin banyak penggunaan abu sekam padi maka hasil kuat tekan semakin turun. Hasil pengujian modulus elastisitas variasi fly ash : abu sekam padi yaitu 100:0, 75:25, 50:50, 25:75 dan 0:100 beruturut-turut 22182,4 MPa, 7320,237 MPa, 2542,273 MPa, 53,127 MPa, dan 50,534 Mpa. Disimpulkan bahwa modulus elastisitas berbanding lurus dengan kuat tekan beton geopolimer, penambahan penggunaan sekam padi menurunkan nilai modulus elastisitas beton