POTENSI KESEIMBANGAN AIR DI EMBUNG TAMBAKBOYO, SLEMAN, YOGYAKARTA

Embung Tambakboyo dibangun sebagai konservasi sumber daya air. Analisis yang digunakan merupakan analisis neraca air yang memiliki fungsi untuk mengetahui jumlah ketersediaan air dan kebutuhan air yang ada di embung tersebut. Embung Tambakboyo ini belum memiliki debit terukur karena belum ada pengukuran yang dilakukan, oleh sebab itu untuk perhitungan ketersediaan air hanya menggunakan data curah hujan. Kajian tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi embung, surplus maupun defisit air dan perkiraan usia embung. Perhitungan ketersediaan air menggunakan Metode Mock 1973, kemudian perhitungan evapotranspirasi menggunakan Metode Penman dan untuk evaporasi menggunakan Metode Transfer Massa. Besarnya kebutuhan air dihitung menggunakan data dari Badan Pusat Statistik Sleman. Prediksi ke masa yang akan datang menggunakan fungsi forecast. Perhitungan ini menggunakan 3 stasiun hujan dan data hujan yang digunakan tahun 2001-2015. Berdasarkan perhitungan, embung dapat digunakan hingga lebih dari tahun 2060 dengan jumlah ketersediaan air yang masuk sebesar 33411,3421 m3 dan jumlah kebutuhan air sebesar 24542,3636 m3. Dari hasil perhitungan ketersediaan dan kebutuhan air didapat besar volume tampungan sebesar 635873,711 m3 pada tahun 2060