SYARAT SUBYEKTIF SAHNYA SUATU PERJANJIAN SEBAGAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

Tesis tentang Syarat Subyektif Sahnya SUatu Perjanjian Sebagai Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa semakin berkembang pesatnya perjanjian kredit dalam bentuk standart yang dibuat oleh bank sebagai suatu fasilitas guna memudahkan pemohon kredit dalam mengajukan permohonan kredit pada suatu bank. Padahal dikemudian hari perjanjian kredit dengan pencantuman syarat-syarat standart ini seringkali menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang timbul berkaitan dengan hak serta kebebasan yang dimiliki kedua belah pihak dalam suatu perjanjian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pemenuhan hak serta kebebasan para pihak dalam suatu perjanjian kredit sebagai suatu langkah bagi perlindungan hukum yang diberikan untuk kedua belah pihak. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian hukum normatif yang merupakan hasil dari abstraksi yang diperoleh dari proses berpikir deduksi dari norma-norma hukum positif yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah hukum yaitu suatu pendekatan dengan menganalisis perkembangan norma-norma hukum yang berkaitan dengan syarat subyektif sahnya suatu perjanjian sebagai perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian kredit bank. Bahan hukum yang ada tersebut kemudian disusun secara sistematis, kemudian diinterprestasikan dan dianalisis untuk menarik suatu kesimpulan secara deduktif yang berkaitan dengan syarat subyektif sahnya suatu perjanjian sebagai perlindungan hukum bagi para pihak dalam perjanjian kredit bank. Permasalahan syarat subyektif sahnya suatu perjanjian dalam perjanjian kredit bank merupakan suatu masalah yang sangat penting karena berkaitan dengan perlindungan yang diberikan bagi kedua belah pihak agar hak serta kebebasan dalam pembuatan suatu perjanjian dapat terpenuhi sebagaimana mestinya