IMPLEMENTASI 6S DI BLOEM BAKERY UNTUK MENGURANGI WAKTU PROSES PRODUKSI ROTI GULUNG ABON

Bloem Bakery merupakan salah satu pelaku industri roti yang ada di Yogyakarta. Peneliti menemukan alat, bahan, dan perlengkapan yang ada tidak dikelompokkan dan bercampur pada saat pengamatan. Permasalahan yang ada di Bloem Bakery mengakibatkan pemborosan waktu. Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana penerapan 6S di Bloem Bakery, melakukan evaluasi penerapan 6S sebelum implementasi dengan menggunakan instrumen audit yang dikembangkan oleh Todd MacAdam, membuat implementasi perbaikan 6S, melakukan evaluasi penerapan 6S setelah implementasi dengan instrumen audit, dan menganalisis waktu proses pembuatan roti gulung abon untuk melihat penurunan waktu proses produksi roti gulung abon setelah dilakukan implementasi 6S. Audit 6S yang dilakukan di Bloem Bakery sebelum dilakukan implementasi 6S menunjukkan bahwa terdapat 13 kegiatan dari pilar kegiatan sort, set in order, shine, standardize, sustain, dan safety yang nilainya masih di bawah 3 atau di bawah nilai batas yang diterima, sehingga perlu untuk dilakukan implementasi perbaikan. Nilai rata-rata penilaian audit checklist 6S sebelum implementasi 6S sebesar 1,8 dengan rincian kegiatan sort dengan nilai 1,75, set in order dengan nilai 1,25, shine dengan nilai 2, standardize dengan nilai 1,34, sustain dengan nilai 1,5 dan safety dengan nilai 3. Audit checklist 6S setelah implementasi 6S menunjukkan kenaikkan sebesar 1,3 yaitu dari 1,8 menjadi 3,1 dengan rincian kegiatan sort sebesar 3, set in order sebesar 3, shine sebesar 3,67, standardize sebesar 3, sustain sebesar 3,1, dan safety sebesar 3. Implementasi 6S di Bloem Bakery terbukti mengurangi waktu proses produksi roti gulung abon. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan rata-rata waktu proses produksi roti gulung abon sebelum dan setelah implementasi sebesar 3,63%