STUDI INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PARIWISATA DI TAMAN NASIONAL SEBANGAU

Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara di samping sektor migas. Mengingat infrastruktur merupakan unsur strategis dalam mewujudkan struktur pertumbuhan dan perkembangan suatu kota, dan merupakan pendukung bagi perkembangan fungsi-fungsi ekonomi dan sosial perkotaan. Maka dengan adanya pembangunan infrastruktur yang baik dapat memberikan peningkatan beberapa sektor, khususnya sektor pariwisata pun akan berkembang. Tujuan dari penelitian ini menilai sampai sejauh mana kecukupan infrastruktur sebagai pendukung pariwisata Taman Nasional Sebangau di Provinsi Kalimantan Tengah oleh para pemangku kepentingan dan mengkaji perbedaan persepsi penilaian pemangku kepentingan dalam menilai kecukupan infrastruktur. Serta dengan memberikan selebaran kuesioner, dimana kuesioner dibagi menjadi tiga bagian yaitu data responden, penilaian infrastruktur, dan review infrastruktur kepada wisatawan domestik, wisatawan asing, tour guide, pengelola hotel, Balai Taman Nasional Sebangau, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Tengah, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah. Untuk mengetahui penilaian infrastruktur dan perbandingan perbedaan persepsi penilaian pemangku kepentingan digunakan metode mean, standar deviasi dan uji One-Way ANOVA. Hasil analisis dari setiap penilaian infrastruktur pendukung pariwisata di Taman Nasional Sebangau, Menggunakan mean dan standar deviasi diperoleh, pelabuhan udara memperoleh rating 73.22% dengan nilai C, pelabuhan sungai memperoleh rating 60.33% dengan nilai D, transportasi sungai memiliki rating 52.20% dengan nilai D, terminal bus memiliki rating 51.58% dengan nilai D, jembatan dan jalan antar provinsi, memperoleh rating 71.86% dengan nilai C, jembatan dan jalan antar kota atau kabupaten memiliki rating 56.95% dengan nilai D, resto memiliki rating 57.29% dengan nilai D, homestay memiliki rating 61.69%, hotel memiliki rating 74.33% dengan nilai C, konektivitas/transit memiliki rating 52.20% dengan nilai D, buangan sampah memiliki rating 51.67% dengan nilai D, telekomunikasi memiliki rating 57.33% dengan nilai D, rumah sakit memiliki rating 70.33% dengan nilai C, listrik memiliki rating 52.00% dengan nilai D. Sedangkan perbandingan penilaian infrastruktur, Kelompok Penyelenggara Swasta lebih baik daripada Kelompok Penikmat Pariwisata, dan penilaian Kelompok Penikmat Pariwisata lebih baik daripada penilaian Kelompok Penyelenggara Daerah dengan rating 62.42 %, 60.76 %, 58.90 % dengan nilai D