STRATEGI KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DALAM PRAKTIK BIROKRASI PEDESAAN

Penelitian ini didasarkan atas fenomena yang terjadi pada masyarakat desa terutama saat terpilihnya Kepala Desa Boreng Kec/ Kab. Lumajang, muncul opini dari beberapa masyarakat bahwa Kepala Desa terpilih tersebut tidak bisa memimpin desa dengan baik dikarenakan faktor umur yang masih muda. Akan tetapi setelah dua tahun kepemimpinan berjalan opini tersebut berubah bahwa Kepala Desa tersebut mampu memimpin desa dengan baik. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk mengkaji: Bagaimana strategi komunikasi yang diterapkan oleh Kepala Desa dalam praktik birokrasi pedesaan. Karena untuk menjalankan keberhasilan tersebut diperlukan sebuah strategi komunikasi. Dalam hal ini strategi komunikasi adalah langkah-langkah yang diambil untuk keberhasilan proses penyampaian pesan oleh Kepala Desa kepada perangkat desa dan masyarakat untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat dan perilaku, baik secara langsung (lisan) maupun tidak langsung (melalui media). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sumber data utama adalah Kepala Desa Boreng, dan sumber data untuk triangulasi adalah perangkat desa, BPD, dan masyarakat desa yang berjumlah 27 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Triangulasi sumber dilakukan untuk menjelaskan keabsahan data yaitu dengan cara mengkroscek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber yang meliputi Kepala Desa, Perangkat Desa, BPD dan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Kepala Desa dalam praktik birokrasi pedesaan dengan menggunakan dua cara yaitu secara langsung dan tidak langsung (melalui media). Dalam hal ini Kepala Desa menyampaikan secara langsung kepada perangkat desa dan masyarakat saat rapat atau saat bertemu dalam hal pelaksanaan: Pembagian tugas dan fungsi perangkat desa, evaluasi hasil kinerja perangkat desa, pembangunan desa, pembinaan masyarakat, dan pelayanan masyarakat. Penyampaian yang dilakukan secara langsung ini bertujuan agar langsung mendapatkan respon/ feedback dari perangkat desa atau masyarakat. Kemudian secara tidak langsung terjadi pada saat perekrutan perangkat desa dan pembinaan masyarakat dalam ketertiban dan kemanan desa. Dimana saat perekrutan Kepala Desa menyampaikan pesannya dengan membuat pengumuman dipapan pengumuman desa dan untuk pembinaan masyarakat dalam bidang keamanan dan ketertiban desa, Kepala Desa membuat jadwal piket malam untuk perangkat desa yang ditempel dipapan pengumuman desa, dan juga Kepala Desa menyampaikan kepada RW untuk membuat jadwal piket warga yang kemudian ditempel ditempat penjagaan. Hal ini dilakukan agar semua masyarakat mengetahuinya