Analisis dan Usulan Perbaikan Produktivitas dengan Metode Omax pada Distributor HCP di Surabaya

Pengukuran produktivitas merupakan hal penting yang harus dilakukan dewasa ini. Melalui pengukuran produktivitas suatu badan usaha dapat mengetahui kemajuan perusahaannya dari waktu ke waktu dan dapat melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan. Perusahaan HCP merupakan perusahaan distributor produk yang meliputi snack, minuman ringan, permen, dan air kemasan merk Voila. Perusahaan ini merupakan distributor tunggal untuk produk di atas dengan merek tertentu untuk daerah pemasaran di Jawa Timur khususnya Surabaya. Persaingan antar distributor di Surabaya semakin ketat dengan hadirnya distributor-distributor lain yang memasarkan berbagai macam produk dengan merek berbeda. Akibatnya omzet penjualan perusahaan dari satu periode ke-ke periode ke-lainnya kurang stabil. Dalam upaya memperbaiki kinerja perusahaan selama ini, perusahaan ingin mengukur sejauh mana tingkat produktivitas perusahaan. Dengan analisis produktivitas dapat dilihat indeks pertumbuhan perusahaan dari waktu ke waktu sehingga dapat dinilai apakah perusahaan sudah beroperasi secara efektif dan efisien. Selain itu dengan analisis produktivitas dapat dilihat faktor-faktor apa yang menyebabkan penurunan produktivitas. Sehingga dapat ditentukan upaya-upaya perbaikan pada faktor yang berpengaruh langsung pada penurunan produktivitas. Dari hasil perbaikan tersebut nantinya dapat diketahui tingkat produktivitas perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategi dan tindakan perbaikan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan di masa mendatang. Dengan demikian perusahaan dapat tetap bersaing dalam memasarkan produk-produknya. Hasil penilaian produktivitas menunjukkan bahwa produktivitas perusahaan yang diukur dengan empat kriteria yakni: rasio omzet penjualan terhadap biaya transportasi, rasio retur barang, rasio harga pokok penjualan dengan jumlah persediaan dan rasio omzet penjualan terhadap gaji tenaga kerja secara umum menunjukkan kecenderungan penurunan selama periode ke-pengamatan, yakni pada periode ke-1 terjadi penurunan sebesar 3,993%, pada periode ke-2 terjadi penurunan 57,911%, pada periode ke-3 terjadi kenaikan sebesar 50,948%, pada periode ke-4 terjadi penurunan sebesar 26,925%, pada periode ke-5 terjadi penurunan sebesar 0,673%, pada periode ke-6 terjadi penurunan sebesar 33,559%, pada periode ke-7 terjadi penurunan sebesar 24,236% dan pada periode ke-8 konstan. Berdasarkan upaya perbaikan pada efisiensi biaya transportasi, peningkatan jumlah pembelian, upaya mengeliminasi retur pembelian, perbaikan pada persediaan dan efisiensi biaya tenaga kerja menunjukkan dampak positif bagi peningkatan produktivitas perusahaan dengan peningkatan sebesar 640,807% pada periode pengamatan ke-9 (16 Nopember 2006 – 30 Nopember 2006) dan peningkatan sebesar 24,314% pada periode ke-10 (1 Desember 2006-15 Desember 2006). Berdasarkan hasil evaluasi terhadap produktivitas perusahaan HCP tersebut, maka metode perbaikan yang dilakukan meliputi: perawatan kendaraan transportasi yang digunakan untuk distribusi pemesanan barang secara berkala, pemakaian kendaraan yang selektif yakni dengan melihat peruntukan dari pengadaan kendaraan transportasi tersebut sehingga diharapkan akan mampu menghemat BBM dan menjadi kondisi kendaraan, pemberian insentif kepada salesman dengan sistem unit hasil kerja (Piece Work) dan kepada sopir-kernet dengan sistem prestasi kerja kelompok (Group Insentif) serta penempatan tanda-tanda peringatan digudang untuk mencegah terjadinya kerusakan barang yang dijual perusahaan sehingga hal ini diharapkan dapat menurunkan retur barang yang terjadi