KONTRIBUSI PENGAJIAN KELAS DALAM REKONSTRUKSI AKHLAK SISWA KELAS VIII MTS N 1 YOGYAKARTA

Latar belakang penelitian ini adalah Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Yogyakarta adalah salah satu madrasah yang menerapkan program atau agenda keagamaan guna membina dan membangun akhakul karimah peserta didik, dan salah satu kegiatan tersebut adalah Pengajian Kelas, di mana kegiatan tersebut diharapkan mampu memberi konstribusi dalam rekonstruksi atau membangun kembali akhlak peserta didik agar menjadi lebih baik, dan membiasakan akhlak tersebut dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui secara lebih mendalam mengenai pelaksanaan pengajian kelas, kontribusi pengajian kelas dalam rekonstruksi akhlak siswa, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pengajian kelas. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dan bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan mengungkapkan suatu permasalahan yang ada di lapangan. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif analitik, yang digunakan untuk meneliti kondisi objek dan menganalisis data dengan tujuan mendeskripsikan kondisi alamiah yang terjadi kemudian dianalisis. Datanya diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan wawancara dengan Kepala Madrasah, Waka Humas Keagamaan, guru wali kelas, guru Agama dan siswa kelas VIII. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa: pelaksanakan pengajian kelas di MTs Negeri 1 Yogyakarta telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan Madrasah. Pengajian kelas rata-rata berlangsung satu semester dua kali, akan tetapi juga ada yang lebih dari itu. Kegiatan inti dalam pengajian kelas antara lain berupa ceramah, dengan beberapa metode seperti bercerita, demonstrasi, tanya jawab dan ibrah. Adapun materinya meliputi aspek Ibadah, Aqidah, Akhlak dan Muamalah. Secara keseluruhan pengajian kelas selain sebagai kegiatan evaluasi prses pembiasaan akhlak juga dapat dikatakan cukup berkontribusi dalam merekonstruksi atau membangun kembali akhlak siswa. Kontribusi tersebut di antaranya pembiasaan sopan santun, menambah kemandirian siswa, menambah ilmu agama, pemenuhan kebutuhan siswa seperti kebutuhan sosial, kebutuhan status, kebutuhan mandiri, kebutuhan untuk dipahami, kebutuhan memiliki filsafat hidup, dan kebutuhan beragama, perubahan dalam diri, serta menumbuhkan kesadaran bagi siswa-siswi akan pentingnya dakwah. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang mendukung tujuan diadakannya pengajian kelas diantaranya faktor dari para siswa, wali murid, guru wali kelas, serta pembicara yang profesional. Adapun faktor yang menjadi penghambat diantaranya faktor lingkungan, waktu pelaksanaan, dan pendanaan