PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DASAR SAINS PESERTA DIDIK KELAS IV MI/SD

Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing yang valid untuk meningkatkan keterampilan proses dasar sains dasar sains peserta didik kelas IV MI/SD. Penelitian ini termasuk ke dalam rumpun penelitian dan pengembangan, menggunakan model Borg and Gall. Instrumen penilaian berupa lembar angket, lembar observasi dan butir soal. Instrumen angket digunakan untuk menilai validitas modul yang dilakukan oleh ahli materi, ahli media, ahli bahasa, ahli pembelajaran IPA dan inkuiri terbimbing. Selain itu, angket juga disebarkan kepada 25 siswa kelas IV MIN Kebonagung untuk mengetahui respon siswa terhadap modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan. Sedangkan instrumen lembar observasi digunakan untuk memvalidasi keterampilan proses dasar sains dan butir soal digunakan untuk mengukur tingkat ketercapaian hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan. Validasi modul dilakukan dengan cara merubah data kualitatif menjadi data kuantitatif, kemudian dianalisis secara keseluruhan dan peraspek, perolehan skor hasil perhitungan tersebut dikonversikan menjadi nilai kelayakan produk. Sedangkan validasi keterampilan proses dasar sains dianalisis dengan uji statistik menggunakan SPSS 18.0 dengan uji paired sample t-test. Validasi modul ditentukan berdasarkan hasil penilaian tim ahli dan respon siswa. Adapun hasil perhitungan modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan, berdasarkan penilaian ahli materi sangat baik (SB) dengan skor 132 dan tingkat persentase keidealan 90,20%. Penilaian ahli media sangat baik (SB) dengan skor 107 dan tingkat persentase ideal 93,71%. Penilaian ahli bahasa sangat baik (SB) dengan skor 21 dan tingkat persentase 82,5%. Penilaian ahli pembelajaran IPA dan inkuiri terbimbing sangat baik (SB) dengan skor 69 dan tingkat persentase keidealan 84,07%. Sedangkan respon siswa terhadap produk yang dikembangkan sangat baik (SB) dengan persentase keidealan sebesar 94,21%. Sedangkan validasi keterampilan proses dasar sains ditentukan berdasarkan hasil uji paired sample t-test. Berdasarkan hasil uji tersebut, pada uji coba pertama diperoleh thitung 0,131 dan ttabel 2,064. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan thitung<ttabel, sehingga ditarik kesimpulan bahwa pada uji coba pertama tidak ada peningkatan keterampilan proses dasar sains yang signifikan sebelum dan sesudah menggunakan modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan pada uji coba kedua, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung 3,065 dan ttabel 2,064. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan thitung>ttabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji coba kedua menunjukkan adanya peningkatan keterampilan proses dasar sains yang signifikan sesudah menggunakan modul pembelajaran IPA berbasis inkuiri terbimbing. Kata kunci: modul, pembelajaran IPA, inkuiri terbimbing, keterampilan proses dasar sains