HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA MENOPAUSE DENGAN RESIKO OSTEOPOROSIS DI RW 07 KEJAGIR KEC.WONOKROMO SURABAYA

Osteoporosis post menopausal terjadi karena kurangnya hormon esterogen, dimana hormon ini berfungsi untuk membantu proses pengangkutan kalsium ke dalam tulang. Menyadari bahwa faktor yang bisa menyebabkan osteoporosis pada wanita tidak mungkin bisa dihindari , maka wanita yang telah mengalami menopause harus memiliki pengetahuan yang tinggi tentang faktor risisko osteoporosis. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengidentifikasi adanya hubungan tingkat pengetahuan dan risiko osteoporosis pada wanita yang telah mengalami menopause di RW 07 Kel. Jagir Kee. Wonokromo Surabaya. Dalam penelitian ini menggunakan desain Cross sectional. Dengan jumlah populasi sebanyak 30 orang. Sampel penelitian ini adalah wanita yang telah mengalami menopause di RW 07 Kel. Jagir Kee. Wonokromo yang telah memenuhi kriteria penelitian berjumlah 26 responden pengambilah sampel dengan variabel independen penelitian ini adalah tingkat pengetahuan wanita menopause tentang osteoporosis dan variabel dependen dari penelitian ini adalah risiko terjadinya osteoporosis pada wanita menopause, tehnik "Simple Random Sampling". Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner dan pemeriksaan BMD, hasilnya dianalisa dengan Uj i korelasi Rank Spearman dimana. Hasil penelitian menunjukkan dari 26 responden terdapat 46% dengan tingkat pengetahuan rendah, 31 % tingkat pengrtahuan cukup, 23% tingkat pengetahuan rendah. Dimana dari 13 responden yang memiliki tingkat pendidikan rendah terdapat 92,3% yang berisiko berat terkena osteoporosis. Dari basil Uji Rank Spearman didapatkan P hitung > P tabel. Responden yang meniliki tingkat pendidikan kurang berisisko berat terkena osteoporosis. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan wanita menopause dengan risiko osteoporosis. Waiau ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi risisko osteoporosis, diantaranya gaya hidup dan faktor genetik