HUBUNGAN PENYAPIHAN PADA BAYI DENGAN PERTUMBUHAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-2 TAHUN DI BPS AMBAR TULUNGAGUNG

Penyapihan adalah pengbentian pemberian ASI dan diganti dengan makanan tambaban pengganti ASI. Penyapihan sebaiknya dilalrukan pada bayi usia lebih dari 6 bulan, karena dengan usia lebih dari 6 bulan pencernaan bayi sudah dapat mulai menerima makanan tambahan selain ASI. Dengan penyapihan pada bayi di usia lebih dari 6 bulan, maka berdampak lebih baik bagi pertumbuhan berat badan bayi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penyapihan dengan pertumbuhan berat badan pada bayi usia O - 2 tahun di BPS Ambar Desa Tawangsari Tulungagung tahun 2008. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah populasi 30 ibu yang memilik:i bayi dan datang ke BPS Am.bar dan jumlah sampel 28 ibu yang memiliki bayi dan datang ke BPS Ambar. Sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan observasi, kemudian dilakukan tabulasi dan dilakukan uji chi-square (12) dengan taraf kemaknaan 0,05 dan diolah dengan program SPSS. Hasil uji statistik dengan P (0,041) < a (0,05), sehingga Ho ditolak artinya ada hubungan antara penyapihan dengan pertumbuhan berat badan bayi usia O - 2 tahun di BPS Ambar Kabupaten Tulungagung. Kesimpulan penelitian ini adalah dengan dilakukan penyapihan terlalu dini maka akan berdampak pada pertwnbuhan berat badan bayi. Disarankan kepada ibu untuk tidak melakukan penyapihan pada usia < 6 bulan dan tidak menggantikan ASI dengan makanan padat atau susu formula pada usia yang belum semestinya karena akan berdampak tidak baik pada pertumbuhannya khususnya berat badan bayi