Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kompetisi dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa SMP

Motivasi berprestasi merupakan kecenderungan berprestasi dalam menyelesaikan suatu aktivitas atau pekerjaan dengan usaha yang aktif sehingga memberikan hasil yang terbaik. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Motivasi berprestasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, beberapa fakor tersebut antara lain : keinginan, kebutuhan, sikap, minat, nilai, insentif, kemampuan intelektual, pengalaman, pola asuh orang tua, keadaan sosial dan ekonomi. Faktor kemampuan intelektual dan faktor pengalaman juga dimiliki dalam persepsi terhadap kompetisi. Persepsi terhadap kompetisi itu sendiri adalah proses psikologis dalam memahami suatu keadaan yang di dalamnya mempunyai tujuan yang sama dengan cara memaksimalkan kemampuan yang ada, memaksimalkan keuntungan sendiri, dan menyisihkan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara persepsi terhadap kompetisi dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP. (2) Tingkat persepsi terhadap kompetisi dan tingkat motivasi berprestasi pada siswa SMP. (3) Besar sumbangan efektif persepsi terhadap kompetisi terhadap motivasi berprestasi pada siswa SMP. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara persepsi terhadap kompetisi dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas VII SMP Negeri 2 Surakarta, Jl. Apel No. 3 yang berjumlah tujuh kelas dan sampel yang digunakan dua kelas. Adapun pengambilan sampel dengan Cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan skala psikologis yaitu skala motivasi berprestasi dengan skala persepsi terhadap intensitas kompetisi. Analisis data menggunakan tehnik korelasi product moment. Analisis data dengan Product Moment diperoleh hasil : (1) r = 0,472 dengan p = 0,000 (p ≤ 0,01) artinya semakin tinggi persepsi terhadap kompetisi, maka semakin tinggi motivasi berprestasi sebaliknya semakin rendah persepsi terhadap kompetisi maka semakin rendah motivasi berprestasi. (2) Hasil kategori persepsi terhadap kompetisi tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 117,987 dan rerata hipotetik (MH) = 82,5. Motivasi berprestasi tergolong tinggi dengan rerata empirik (ME) = 120,238 dan rerata hipotetik (MH) = 90. (3) Sumbangan persepsi terhadap kompetisi terhadap motivasi berprestasi siswa sebesar 0,223 atau 22,3%. Hal ini berarti masih terdapat 77,7% dari beberapa variabel lain yang mempengaruhi motivasi berprestasi. Variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi di antaranya yaitu dukungan keluarga, lingkungan teman sebaya, lingkungan sekolah dan minat. Kesimpulan hasil penelitian ini : Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara persepsi terhadap kompetisi dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP. Hal ini masih terdapat variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap motivasi berprestasi. Variabel tersebut diantaranya dukungan keluarga, lingkungan teman sebaya,lingkungan sekolah dan minat