KONTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG POLEMIK KPK VS POLRI PASCA PENETAPAN CALON KAPOLRI BUDI GUNAWAN (Analisis Framing Pada Kompas.com dan Republika.co.id periode 10 Januari 2015 – 30 Januari 2015)

Penetapan calon tunggal Kapolri Komjen Budi Gunawan yang ditetapkan oleh KPK pada tanggal 13 Januari 2015 menjadi sorotan publik dan polemik di media massa. Sebab, Komjen Budi Gunawan menjadi tersangka kasus suap ketika menjabat di mabes polri, semenjak status Budi Gunawan sebagai tersangka banyak kemungkinan pencalonan untuk menjadi pucuk pimpinan di korps Bayangkara terancam gagal. Penyampaian sebuah berita dalam media massa tak lepas dari subjektivitas media. Maka sebagai objek peneliti, peneliti menggunakan media online Kompas.com dan Republika.co.id dengan tujuan ingin mengetahui gambaran media tersebut dalam mengkontruksi realitas dalam isu polemik KPK vs POLRI pasca penetapan calon kapolri Budi Gunawan. Dalam pandangan kontruksionis, berita yang kita baca pada dasarnya adalah hasil dari kontruksi kerja jurnalistik, bukan dari kaidah buku jurnalistik. Semua proses kontruksi mulai dari pemilihan fakta, sumber, pemakaian kata, gambar sampai penyutingan memberi andil bagaimana realitas tersebut hadir dihadapan khalayak dalam bentuk berita. Analisis ini menggunakan pendekatan kualitatif interpretative. Paradigma penelitian didasarkan pada kontruksionis memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang netral, tetapi hasil dari kontruksi. Maka dengan jenis dan pendekatan penelitian tersebut dapat digunakan untuk meneliti kontruksi media nasional Kompas.com dan Republika.co.id dalam memberitakan polemik KPK vs POLRI. Peneliti menggunakan teori metode analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M.Kosicki. Pemilihan model analisis framing Pan dan Kosicki didasarkan atas pertimbangan bahwa metode tersebut lebih detail dan lebih tepat dalam menganalisis bagian isi berita, yakni dengan membagi struktur framing kedalam empat struktur analisis yang lebih bersifat empiris dan operasional, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Kompas.com lebih terang-terangan dalam mengkontruksi pemberitaan mengenai polemik KPK vs Polri. Sikap pro yang diperlihatkan Kompas.com terhadap KPK dapat dilihat dari unsur sintaksis dan retoris. Sedangkan Republika.co.id masih menunjukan sikap pronya juga kepada KPK namun masih berusaha untuk bersikap netral. Hal tersebut dapat dilihat dari unsur sintaksis dan tematiknya. Faktor yang mempengaruhi kontruksi tersebut juga tidak lepas dari ideologi dan sudut pandang media. Kompas.com yang mengusung ideologi “ Nasionalis” dapat dibuktikan dari beberapa beritannya. Sedangkan Republika.co.id meskipun beritanya rata-rata cenderung pro terhadap KPK, namun sikap netral salah satu wujud dari ideologinya