KAJIAN BERBAGAI JENIS KEMASAN TERHADAP PERUBAHAN MUTU GELAMAI SELAMA PENYIMPANAN

Gelamai merupakan makanan lokal semi basah berbahan baku tepung beras ketan yang dimasak bersama santan kelapa dengan penambahan gula tebu atau gula aren. Makanan ini biasanya dimasak untuk keperluan pesta pernikahan, acara adat dan menjelang hari raya. Gelamai biasanya dimasak secara bersama-sama karena memerlukan banyak tenaga dan waktu yang lama untuk mengaduk adonan. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan pengaruh jenis kemasan terhadap perubahan mutu (kadar air, kadar abu, kadar asam lemak bebas (ALB)) gelamai selama penyimpanan. Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara non faktorial. Perlakuan yang diberikan pada penelitian ini adalah jenis kemasan yang terdiri dari empat jenis. Kemasan yang digunakan adalah kemasan plastik polietilen (PE), kertas minyak (MI), pelepah pinang (PI) dan kulit jagung (JA). Masing–masing perlakuan diulang 4 kali. Selanjutnya dilakukan pengamatan pada hari ke-0, 3, 6,12, 18, dan 24. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa jenis kemasan berpengaruh nyata terhadap variable pengamatan kadar air dan asam lemak bebas (ALB) gelamai selama 24 hari penyimpanan pada suhu kamar. Perbedaan yang nyata pada uji kadar air didapatkan pada hari ke-6, 12, 18, dan 24. Sedangkan hasil yang menunjukan perbedaan nyata antara lama penyimpanan dan jenis kemasan pada uji kadar asam lemak bebas didapatkan pada hari ke-3, 6 dan 24. Hasil identifikasi secara visual terhadap fungi yang tumbuh pada gelamai selama penyimpanan diketahui bahwa adanya perbedaan fungi yang tumbuh pada setiap gelamai yang dikemas dengan kemasan yang berbeda. Genus fungi yang berhasil diidentifikasi berdasarkan medium tumbuh pada gelamai dengan jenis kemasan yang berbeda adalah Aspergillus, Penicillium, dan Mucor. (Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu