KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR KAMBING PERANAKAN ETAWA YANG DIBERI PAKAN FERMENTASI LUMPUR SAWIT DAN AMPAS TAHU DENGAN IMBANGAN YANG BERBEDA

Kambing PE merupakan kambing tipe dwiguna, yaitu sebagai penghasil daging dan susu. Peningkatan produksi kambing PE perlu didukung dengan asupan pakan ternak yang baik. Pakan merupakan salah satu faktor penting dalam usaha peternakan. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ternak yaitu dengan memberikan pakan yang bermutu baik. Dapat ditunjang dengan memberikan pakan tambahan seperti konsentrat, akan tetapi saat ini harga konsentrat cukup mahal sehingga perlu dilakukan suatu cara untuk mengantisipasi hal tersebut yaitu dengan mengolah limbah pertanian ataupun perkebunan menjadi suatu pakan yang dapat mencukupi kebutuhan ternak tersebut. Limbah yang dapat diolah menjadi pakan ternak yaitu ampas tahu dan lumpur sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi Kecernaan PK dan SK kambing PE Jantan yang diberi Lumpur sawit dan Ampas tahu yang difermentasi dengan imbangan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai November 2017 berlokasi di Kelurahan Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma. Pada penelitian ini digunakan 12 ekor kambing PE jantan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dan 4 ulangan yaitu: P1 = Pakan limbah pertanian (lumpur sawit 25%) + (Ampas tahu 45%), P2 = Pakan limbah pertanian (lumpur sawit 35%) + (Ampas tahu 35%), P3 = Pakan limbah pertanian (lumpur sawit 45%) + (Ampas tahu 25%). Semua perlakuan ditambah dengan pakan dedak sebanyak 19% dan daun singkong sebanyak 11%. Variabel yang diamati yaitu konsumsi PK dan SK, produksi feses dan faktor lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan fermentasi lumpur sawit dan ampas tahu dengan imbangan yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap kecernaan Protein kasar P1 (76,91%), P2 (76,18%) dan P3 (71,55%) tetapi berpengaruh nyata (P